Mengenal Cianjur dari Berbagai Sudut

Seni Dialektika Ala Socrates Yang Harus Dikuasi Anak Muda

0

– Begitu banyak hal bisa dipelajari dari metode dialektika yang diajarkan oleh Socrates, khususnya oleh anak muda. Socrates, dengan metodenya yang ikonik, membuka jalan bagi refleksi moral yang dalam dan pertumbuhan pribadi yang tak terhindarkan. Ini bukan sekadar memperoleh opini moral yang benar, tetapi sebuah perjalanan introspeksi yang membangun rasionalitas moral sendiri.

Pendekatan dialektika Socrates mencakup berbagai jenis kebajikan, dari keberanian hingga keadilan, menuntun kita pada perjalanan menjauh dari egoisme menuju kepedulian terhadap kebaikan bersama.

Terdapat empat poin penting yang harus dipahami dalam menguasai seni berdialog ala Socrates dilansir dari Boston University:

  1. Dialektika dan Otonomi

Pertama, dialektika Socrates bukan hanya tentang mencari kebenaran moral, tetapi juga tentang mempertanyakan dan memperkaya pemahaman moral diri sendiri. Ini melibatkan keberanian untuk menjelajahi pemikiran dan mengembangkan rasionalitas moral yang lebih baik.

Baca Juga: 

Kenapa Depresi Selalu Meningkat Ketika Menjadi Mahasiswa?

2. Objektivitas dan Kebajikan

Kedua, dalam dialektika, kita harus melibatkan diri dalam tindakan antisipatif dari berbagai kebajikan, seperti keberanian, moderasi, keadilan, dan kepedulian terhadap kebaikan bersama. Ini bukan sekadar tentang memenangkan argumen, tetapi tentang membangun komunitas yang rasional dan peduli.

3. Dialektika dan Komunitas

Ketiga, proses dialektika Socrates tidak hanya tentang topik pertukaran tertentu, tetapi juga tentang peluang untuk menjadi bagian dari komunitas yang berpikir kritis dan berkembang. Ini membutuhkan kesediaan untuk terlibat dalam konfrontasi dengan diri sendiri dan menerima pertumbuhan moral dan intelektual.

Baca Juga: 

Manfaat dan Resiko Bila Berpuasa Ketika Hamil

4. Akrasia dan Pilihan

Keempat, meskipun Socrates sering dianggap sebagai guru moral, dia sebenarnya lebih sebagai pemandu yang mendorong orang untuk menemukan kebenaran melalui pertanyaan. Tidak ada paksaan dalam belajar; setiap individu harus membuat pilihan pribadi untuk mengikuti jalan kebenaran.

Namun, ada tantangan besar dalam menerapkan metode dialektika ini, terutama dalam praktiknya sehari-hari. Socrates sering menemukan penolakan dari lawan bicaranya, yang cenderung menolak kesempatan untuk memperoleh wawasan moral dan pertumbuhan pribadi yang ditawarkan oleh dialektika. Hal ini menjelaskan mengapa Socrates tidak mengklaim memiliki teknologi pendidikan moral, karena dia tidak dapat memaksa orang untuk mengambil langkah ke arah kebenaran.

Meskipun begitu, penting bagi anak muda untuk memahami bahwa pendidikan melalui dialektika bukanlah sekadar tentang menerima pengetahuan, tetapi juga tentang mengembangkan diri secara rasional. Ini adalah proses yang menuntut pilihan pribadi dan keterlibatan aktif, sebuah perjalanan menuju pemahaman diri dan kebenaran yang lebih dalam.

Leave A Reply

Your email address will not be published.