Mengenal Cianjur dari Berbagai Sudut

Sejuta Cita Rasa Kuliner Khas Cianjur

1

Cianjur, kota kecil seribu cerita yang punya julukan Kota Santri, siapa sangka ternyata memiliki banyak pesona yang menarik para wisatawan untuk datang lagi dan lagi.

Lokasinya yang strategis berada di daerah pegunungan dan masih banyak terbentang persawahan membuat kota yang terkenal dengan beras Pandan Wanginya ini memiliki udara yang sejuk dan jauh dari hiruk pikuk ibu kota.

Cianjur menawarkan banyak hal menarik seperti destinasi wisata, pemandangan alam, cerita bersejarah dan yang paling menjadi daya tarik adalah cita rasa khas yang terkenal lezat dan bikin ketagihan.

Setiap daerah memang memiliki ciri khasnya sendiri, begitu juga dengan Cianjur yang kulinernya kaya rasa dan banyak pilihan. Karena itu Cianjur banyak diburu oleh para wisatawan, mulai dari yang rasanya manis, asin, asam hingga pedas. Kamu bisa menemukan keunikan cita rasa yang belum tentu bisa ditemukan di daerah lainnya.

Berikut jenis khas Cianjur yang sudah Cianjurkuy rangkum dan wajib dicoba ketika berlibur atau jadi tangan khas Kota Santri ini.

Tauco 


Kota Tauco, itulah salah satu julukan Cianjur karena merupakan kota penghasil bahan masakan hasil fermentasi kacang kedelai ini. Bahkan cita rasanya sudah terkenal hingga ke luar daerah.

Karena sudah menjadi khas tersendiri, Tugu Tauco pun berdiri dengan kokoh di persimpangan jalan Dr Muwardi dan Jalan Hos Cokroaminoto sejak tahun 2017 lalu.

Salah satu merk tauco legendaris di Cianjur yakni Tauco Cap Meong menjelaskan proses pembuatan tauco yang cukup panjang dan menjadi khas Cap Meong karena menggunakan guci China.

Pertama butiran kedelai dicuci, kemudian direbus selama 5-6 jam, dijemur setengah kering, difermentasi selama tiga hari lalu direndam air garam sampai kering kurang lebih selama 10 hari.

Tauco yang sudah direndam tersebut dimasukan ke dalam wadah aluminium kemudian dipindahkan ke tempat andalan yaitu guci asli China yang berusia 100 tahun. Di dalam guci, tauco disimpan selama 3 bulan agar rasanya semakin nikmat.

Geco

Geco merupakan olahan tauco. Namanya berasal dari Taoge dan Tauco, yang jadi ciri khasnya yaitu kuahnya berwarna cokelat.

Dalam satu porsi geco ini berisi ketupat/lontong, mie kuning, kuah tauco dan taoge rebus. Sesuai selera, kamu bisa menambahkan telur rebus, bawang goreng dan kentang agar lebih nikmat disantap.

Rasa asam, gurih, pedas dan sedikit manis menambah cita rasa dalam setiap suapan geco khas Cianjur ini. Geco di Cianjur yang legendaris dan terkenal yaitu Geco Nusa Sari Pak Iding yang berlokasi di Pamoyanan, sebelah Masjid Agung Cianjur.

Roti Tan Keng Cu

Bagi warga Cianjur, roti ini merupakan roti yang legendaris karena sudah berdiri sejak tahun 1962 dan proses pembuatannya masih menggunakan alat tradisional yang berusia puluhan tahun.

Bagi para wisatawan penikmat rasa manis, roti ini cocok dijadikan tangan karena punya rasa manis khas juga terdiri dari berbagai varian rasa. Ada rasa original, cokelat, nanas dan bagi yang lebih suka rasa gurih tersedia varian rasa ayam.

Sate Maranggi

Sate merupakan makanan khas Madura, namun sate maranggi khas Cianjur cukup terkenal baik di kalangan masyarakat Cianjur maupun wisatawan.

Prosesnya hampir sama seperti sate kebanyakan, namun yang membedakan maranggi Cianjur yakni bumbu yang digunakan.

Daging sapi yang masih mentah dilumuri bumbu bacem dengan merata yang terdiri dari kecap, ketumbar dan bawang putih lalu dibakar hingga matang.

Sate maranggi Cianjur terasa lebih nikmat karena disajikan dengan sambal oncom dan ketan bakar atau biasa disebut ulen. Biasanya di beberapa tempat di Cianjur, sate maranggi juga disajikan dengan sambal kacang atau sambal tomat.

Bubur Ayam Cianjur

Dulu, bubur ayam Cianjur belum seperti bubur ayam kebanyakan sekarang. Olahannya berasal dari orang Tionghoa yang datang ke Cianjur dibawa oleh Belanda.

Bubur ayam ini adalah makanan warga Tiongkok yang merupakan buruh dan kalangan menengah ke bawah. Pada tahun 1950 masyarakat Cianjur mulai memodifikasi bubur agar rasanya lebih nikmat, yaitu dengan mencampurkan bumbu kuning yang diisi dengan potongan bawang daun dan rempah-rempah khas lainnya.

Bubur ayam Cianjur juga biasanya disajikan dengan jeroan ayam seperti usus, ati atau ampela sesuai selera. Salah satu penjual bubur ayam yang legendaris di Cianjur adalah Haji Aep pada tahun 1975 yang mangkal di daerah Jalan H. Agus Saleh Solokpandan, yang hingga saat ini dikenal dengan nama Bubur Ayam Sampurna.

Karena Cianjur terkenal dengan beras pandan wanginya, maka akan terasa lebih nikmat jika bubur ayam diolah menggunakan beras pandan wangi.

Bandrek

Di cuaca Cianjur yang tergolong sejuk apalagi sedang memasuki musim hujan, bandrek adalah salah satu minuman yang cocok untuk disantap.

Minuman yang punya aroma rempah-rempah kuat ini menjadi favorit masyarakat Cianjur maupun wisatawan. Rasanya seperti minuman jahe, hangat, agak pedas, ada tambahan gula aren dan wangi kayu manis menambah kenikmatan rasa bandrek Cianjur. hangat, agak pedas, dan sangat cocok dinikmati saat musim hujan.

Salah satu produk bandrek legendaris di Cianjur adalah Bandrek 2 Pigeon, yang sudah dirintis sejak tahun 1930 oleh Nyi Mas Ule.

Laksa

Buat kamu yang suka makanan berkuah dan segar, Laksa adalah makanan yang cocok dicoba. Makanan yang berbahan utama taoge, bihun dan telur ini memang sudah jarang ditemukan alias langka.

Rasa kuahnya yang gurih dan nikmat juga cocok dijadikan teman nasi. Biasanya laksa disajikan agak kental dan berwarna kuning, siapapun yang melihat pasti akan tergoda apalagi dengan aroma rempahnya yang khas.

Laksa biasanya dijual pada sore hari dan dijajakan oleh penjualnya dengan gerobak keliling. Buat kamu yang kebetulan bertemu penjual laksa, jangan lupa dicoba ya.

Manisan

Manisan Cianjur terdiri dari tiga jenis, yaitu manisan basah, setengah basah dan kering. Rasa manis, asam, segar dan teksturnya yang renyah meciptakan cita rasa unik oleh-oleh khas Cianjur.

Manisan Cianjur ini biasanya diolah menggunakan banyak macam -buahan seperti salak, pala atau kedondong.

Selain ada juga beberapa sayuran yang diolah jadi manisan dan rasanya tidak kalah menarik seperti wortel, tomat, timun, paria hingga cabai. Manisan Cianjur banyak ditemukan di pinggir jalan mulai dari jalur Jalan Dr Muwardi, Ciranjang, Jalan Raya Sukabumi, Cugenang dan Cipanas-Puncak.

Rogan Soup

Masyarakat Cianjur sudah tidak asing lagi dengan makanan yang satu ini, biasanya akan lebih digandrungi ketika bulan Ramadhan untuk dijadikan menu takjil.

Rogan sendiri merupakan singkatan dari roti dan dawegan, yang menjadi dua bahan utama kuliner yang satu ini. Roti tawar lembut dibalut dengan dawegan lalu disiram dengan kuah santan yang sudah dicampur susu lalu dikukus di daun pisang selama 25 menit.

Rogan soup bisa disajikan selagi hangat, bisa juga dimasukan dahulu ke dalam kulkas karena disajikan dingin lebih nikmat. Rasanya gurih dan manis juga berkuah, membuat kuliner yang satu ini viral di kalangan wisatawan.

Roti Popon

Selain Tan Keng Cu, roti Popon juga merupakan rotu legendaris dan populer baik di kalangan masyarakat Cianjur maupun wisatawan.

Rasanya familiar, ada manis, pedas dan gurih yang cocok di lidah lokal maupun wisatawan, tinggal dipilih sesuai selera. Roti Popon sudah berdiri sebelum Indonesia merdeka yaitu pada tahun 1935, dan kini ada di bawah naungan generasi keenam bernama Hari Suwarna.

Dari kesepuluh kuliner tersebut, mana yang paling menarik perhatian kamu? Buat kamu yang tinggal di Cianjur, beberapa kuliner di atas juga bisa dijadikan tangan untuk mudik ke kampung halaman. Jadi tunggu apalagi, yuk cobain!

1 Comment
  1. […] Baca juga : Sejuta Cita Rasa Kuliner Khas Cianjur […]

Leave A Reply

Your email address will not be published.