Mengenal Cianjur dari Berbagai Sudut

Sejarah Simbol Ketupat Yang Selalu Identik Saat Lebaran

2

–  Menelusuri ke dalam alur sejarah, kita menemukan sebuah cerita yang mengakar dalam tradisi lebaran di Indonesia, khususnya di kalangan masyarakat Jawa: Lebaran Ketupat. Tradisi ini tidak hanya sekadar peringatan hari raya Idul Fitri, tetapi juga sebuah simbol kebersamaan dan kedamaian.

Mengutip laman NU Online, kita dipandu pada jejak pertama Lebaran Ketupat yang diyakini masyarakat Jawa diperkenalkan oleh Sunan Kalijaga, salah satu dari Wali Songo. Pada masa itu, di tengah-tengah tradisi slametan, muncul dua istilah yang membedakan momen penting dalam perayaan: Bakda Lebaran dan Bakda Kupat.

Bakda Lebaran menandai momen silaturahmi dan permintaan maaf setelah sholat Idul Fitri, sementara Bakda Kupat, atau yang dikenal juga sebagai Lebaran Ketupat, menjadi perayaan khusus seminggu setelahnya.

Baca Juga:

 Berikut 5 Menu Wajib Kamu Persiapkan Saat Lebaran

Lebaran Ketupat tidak hanya menjadi pelengkap puasa , tetapi juga memiliki makna yang mendalam. Menurut catatan sejarah, Lebaran Ketupat adalah bentuk syukur kepada Allah SWT atas telah dilaksanakannya puasa selama satu tahun. Ini menjadi momen kemenangan dan keberkahan bagi umat Islam.

Lebih dari sekadar tradisi, Lebaran Ketupat adalah sarana bagi masyarakat Jawa untuk memperkenalkan ajaran Islam tentang syukur, bersedekah, dan bersilaturahmi. Melalui simbol ketupat, dilambangkan permintaan maaf dan keberkahan. Nasi sebagai lambang nafsu dan janur kelapa sebagai hati nurani mengajarkan manusia untuk menahan nafsu dunia dengan hati yang bersih.

Baca Juga: 

Ini Dia 7 Jenis Bolu Untuk Hidangan Lebaran

Tidak hanya itu, bentuk dan warna ketupat juga menyimpan makna filosofis yang dalam. Bentuk segi empat ketupat mencerminkan prinsip bahwa kemanapun manusia menuju, pasti selalu kembali kepada Allah. Sementara anyaman yang rumit mencerminkan kesalahan manusia, dan warna putih ketupat menyimbolkan kebersihan dan kesucian setelah memohon ampun dari kesalahan.

Sejarah Lebaran yang identik dengan Ketupat bukan hanya sebuah perayaan, tetapi juga pelajaran akan nilai-nilai kehidupan yang dalam. Ia mempererat ikatan sosial dan spiritual antar sesama, sambil memperingatkan akan pentingnya kesederhanaan, kebersamaan, dan kebersihan hati.

Demikianlah, Lebaran Ketupat bukan hanya sekadar tradisi, tetapi juga merupakan bagian tak terpisahkan dari kehidupan dan budaya masyarakat Jawa. Ia tetap hidup dan terus dirayakan setiap tahun sebagai simbol keberkahan dan kebahagiaan. Semoga cerita ini dapat memberi inspirasi dan makna yang lebih dalam dalam merayakan Lebaran di masa kini.

2 Comments
  1. […] Sejarah Simbol Ketupat Yang Selalu Identik Saat Lebaran […]

  2. […] Sejarah Simbol Ketupat Yang Selalu Identik Saat Lebaran […]

Leave A Reply

Your email address will not be published.