Mengenal Cianjur dari Berbagai Sudut

Perempuan 50 Tahun Sukses Bangun Bisnis UMKM Batako Cianjur

0

Di Desa Sindangsari, Cilaku, , terdapat seorang perempuan bernama Idah yang berhasil mengubah batu bata atau batako menjadi bisnis UMKM menguntungkan bagi keluarganya.

Dengan kerja keras dan bantuan dari Amartha, sebuah perusahaan fintech yang berfokus pada pemberdayaan ekonomi mikro, Idah telah berhasil membangun usaha batako yang sukses.

Idah, yang kini berusia 50 tahun, bekerja setiap hari dengan dibantu oleh sekitar lima karyawan untuk mencetak batako.

Dalam sehari, mereka bisa mencetak sekitar 600 batako yang kemudian dijual ke salah satu toko material di daerah Cibeber.

Usaha ini telah memberikan kontribusi positif bagi perekonomian keluarga Idah dan meningkatkan kualitas hidup mereka.

Awalnya, ide untuk membuka usaha batako muncul saat Idah sering melihat truk-truk yang membawa batako lewat di depan rumahnya.

Hal ini memicu kreativitasnya untuk memanfaatkan lahan kosong yang dimilikinya.

Namun, ia mengalami kesulitan dalam mendapatkan modal dari lembaga keuangan konvensional karena syarat yang sulit dipenuhi.

Namun, peruntungan berubah ketika ia bertemu dengan salah satu petugas lapangan Amartha di daerah tersebut.

Idah memutuskan untuk mencoba meminjam dana usaha dari Amartha.

Namun, sebelum mendapatkan pinjaman, ia harus mengikuti pelatihan bisnis yang diselenggarakan oleh Amartha.

Setelah melalui proses pelatihan, Idah berhasil memperoleh pinjaman modal usaha dari Amartha.

Ia mengakui bahwa proses ini sangat mudah dan bantuan yang diberikan oleh Amartha tidak hanya berupa pinjaman, tetapi juga pelatihan bisnis dan pengelolaan keuangan.

Selama menjalankan usahanya, Idah merasa sangat terbantu dengan bantuan dan pendampingan dari Amartha.

Petugas lapangan Amartha secara rutin mengunjungi kelompok atau majelis yang terdiri dari 15-20 orang, di mana Idah merupakan salah satu mitra usaha.

Para anggota majelis saling mendukung dan membantu satu sama lain dalam menghadapi berbagai kendala dalam usaha mereka.

Jika ada anggota yang mengalami kesulitan atau gagal bayar, anggota majelis lainnya akan membantu dalam bentuk uang, material, atau dukungan moral.

Kini, Idah memiliki cita-cita untuk memperluas usahanya dengan membeli lebih banyak alat cetak batako dan bahan-bahan pendukung lainnya.

Saat ini, dia hanya mampu memproduksi sekitar 600 batako per hari, namun dengan bantuan dan dukungan dari Amartha, dia berharap dapat meningkatkan kapasitas produksinya.

Melalui pinjaman yang telah diperoleh dari Amartha, Idah berhasil memperluas usahanya dengan membuka usaha warung sembako di teras rumahnya, sehingga meningkatkan sumber pendapatan keluarganya.

Idah merupakan contoh perempuan tangguh yang sukses dalam mengembangkan usaha mikro di .

Dengan bantuan dari Amartha, dia telah mampu meningkatkan pendapatan keluarganya dan menciptakan lapangan kerja bagi karyawan lokal.

Keberhasilan Idah dalam mengelola usaha batako atau batu bata ini merupakan bukti nyata bahwa UMKM dapat berkembang dan memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal.

Melalui kerja keras, ketekunan, dan dukungan dari lembaga seperti Amartha, masyarakat dapat meraih kesuksesan dan mengubah potensi lokal menjadi sumber pendapatan yang menguntungkan.

Leave A Reply

Your email address will not be published.