Dua Calon Jamaah Haji Cianjur Batal Berangkat karena Alasan Kesehatan dan Keterlambatan Pembayaran
Kementerian Agama Kabupaten Cianjur mengumumkan bahwa dua calon jamaah haji asal Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, tidak dapat berangkat ke tanah suci.
Rian Fauzi, Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kemenag Cianjur, menjelaskan bahwa kedua calon jamaah tersebut mengalami kendala; salah satunya karena sakit dan yang lainnya karena belum melunasi biaya pemberangkatan.
Meskipun demikian, kuota total jamaah haji asal Cianjur untuk tahun 2024 tetap tidak berubah, yaitu sebanyak 1.436 orang yang terbagi dalam empat kloter. Meski ada yang batal berangkat, kuota tersebut telah terisi kembali dengan jamaah calon haji yang lain.
Dari total jamaah calon haji tersebut, sebanyak 440 orang di antaranya akan berangkat pada Senin, 13 Mei, sesuai dengan jadwal kloter pertama Cianjur atau masuk dalam kloter 7 secara nasional.
Rincian jadwal pemberangkatan lainnya adalah kloter 22 pada tanggal 21 Mei, kloter 47 pada tanggal 1 Juni, dan kloter 58 pada tanggal 6 Juni. Setiap kloter terdiri dari 432 orang calon jemaah haji, kecuali untuk kloter 58 yang digabung dengan daerah lain.
Fauzi menekankan bahwa pihaknya terus memantau kesehatan jamaah calon haji, terutama yang sudah lanjut usia, sebanyak 78 orang.
Mereka akan mendapatkan pendampingan khusus dari petugas haji. Selain itu, ada juga beberapa jamaah lansia yang berusia 80 tahun yang akan mendapat perhatian lebih.
Pihak Kementerian Agama berharap agar seluruh jamaah calon haji yang berangkat dalam keadaan sehat dan dapat kembali dengan selamat ke tanah air.
Untuk memastikan hal ini, seluruh jamaah calon haji telah menjalani pemeriksaan kesehatan sebelum keberangkatan.
Fauzi juga mengingatkan akan kemungkinan antrean yang terjadi selama jadwal pemberangkatan, terutama di sekitar Kantor Kemenag Cianjur di Jalan Raya Cianjur-Bandung.
Hal ini disebabkan oleh tingginya volume kendaraan, terutama dari pihak keluarga yang mengantar jamaah calon haji.
Masyarakat diminta untuk memilih jalur alternatif saat beraktivitas, terutama saat hendak berangkat ke kantor, mengingat beberapa kloter berangkat pada pagi hari, termasuk kloter pertama.