Sherly, Bocah SMP Cianjur yang Memiliki Semangat Bersekolah Tinggi Meski Tanpa Kaki
CIANJUR – Pagi buta, Sherly Agustina Pramesti siswa SMP ini dengan penuh semangat dan raut wajah cerianya berangkat ke sekolah. Siswa berkebutuhan khusus ini tanpa ragu berjalan diantara teman-temannya menuju kelas.
Ya Shely ini memang tak sesempurna siswa lain di sekolahnya. Sejak kecil dia kehilangan dua kakinya akibat kecelakaan.
Namun keterbatasan fisik tak memadamkan semangat Sherly Agustina Pramesti untuk belajar dan mengeyam pendidikan setinggi-tingginya. Bahkan siswi SMP Negeri 2 Cianjur ini kerap tampil dengan percaya, meskipun fisiknya tak lagi sempurna.
“Dari cerita orang tua dan nenek, saya alami kecelakaan saat masih berumur 40 hari, sehingga kehilangan kedua kaki saya,” ujar Sherly saat ditemui di sekolahnya di Jalan Siliwangi, Senin (11/9/2023).
Siswi berumur 12 tahun itu, tak malu untuk sekedar berteman hingga aktif dalam pelajaran. Dengan percaya dirinya Sherly maju ke depan kelas saat dipanggil guru untuk membantu dalam membagikan lembar tugas siswa.
Sherly juga menolak untuk diperlakukan berbeda dengan siswa lain di sekolahnya, baik selama masa pengenalan siswa baru hingga di kelas.
Baca juga :
“Tidak mau diperlakukan berbeda atau spesial. Sherly ingin buktikan bahwa Sherly sama dengan yang lainnya. Sherly mampu untuk mengikuti semua kegiatan sama dengan siswa lainnya,” kata dia.
Dia mengaku saat kecil kerap mendapatkan ejekan dari temannya. Namun seiring waktu dia tak lagi mempersalahkan hal itu dan mulai berdamai dengan keadaan.
Semangatnya pun semakin membara ketika lingkungan di sekolahnya kini menerima keadaannya bahkan tak ada lagi cemoohan apalagi perundungan.
“Dulu waktu SD sempat ada yang mengejak. Tapi Sherly tak tanggapi. Kalau sekarang di SMP tidak ada lagi yang mengejek. Bahkan banyak yang ingin berteman dengan Sherly, makanya semangat belajarnya juga,” kata dia.
Untuk beraktivitas, Sherly tak menggunakan alat bantu apapun. Hanya celana khusus yang dibuatkan sang nenek tercinta yang dia gunakan agar bagian pangkal lututnya tidak luka atau lecet saat berjalan.
Celana itu dibuat dengan menjait bagian bawahnya dengan sandal karet.
“Dari dulu pakainya celana yang bagian ujungnya dijait dengan menggunakan sandal. Sandalnya dipotong menyesuaikan bagian ujung lutut Sherly. Jadinya tetap bisa leluasa jalan dan tidak lecet,” kata dia.
Siswi kelas 7 SMP ini mengaku tidak ingin menyerah dengan keadaan. Dia ingin terus mengenyam pendidikan setinggi-tingginya, tidak hanya tingkat SMA tetapi hingga perguruan tinggi.
Baca juga :
Sungai Cisokan Cianjur Kembali Telan Korban, Bocah SD Tenggelam saat Berenang
“Sherly ingin buat bangga orangtua dan kakek-nenek. Inginnya bisa sampai kuliah, tidak mau putus di SMA, apalagi hanya SMP,” kata dia.
Selain belajar secara formal di sekolah, gadis SMP ini juga rajin mengikuti pendidikan agama di tempat tinggalnya. Gak itu dia lakukan untuk mewujudkan cita-citanya sebagai guru agama saat dewasa.
Selain guru agama, dia juga bercita-cita menjadi atlet paralympic. Makanya dia tak pernah absen dalam pembelajaran olahraga, terutama berenang.
“Sherly ingin menjadi atlet, dan sudah dewasa ingin menjadi guru agama. Supaya ilmu yang didapat berkah dan jadi amal jariyah. Semoga Sherly juga nanti bisa menjadi anak Solehah yang bisa menjadi bekal untuk orangtua di akhirat,” kata dia.
Ira, nenek Sherly, mengungkapkan kondisi cucunya itu terjadi lantaran kecelakaan yang dialami Sherly saat kecil. Orangtua Sherly yang masing-masingnya bekerja di luar kota membuat Sherly selama ini diurus oleh sang nenek.
“Saya sudah merawat Sherly sejak masih bayi. Ayah dan ibunya bekerja di luar kota,” ujar Ira.
Sejak kecil, Sherly jarang mengeluh. Semangatnya untuk bersekolah, tak pernah surut. Ira pun selalu berusaha agar Sherly berbesar hati tiap kali merasa murung.
Baca juga :
“Saya selalu membesarkan hati Sherly, akhirnya dia selalu semangat. Saya berharap Sherly bisa jadi orang besar, dengan mengenyam pendidikan tinggi tapi juga sholehah, mengangkat derajat keluarga di dunia dan akhirat,” kata Ira.
Di sisi lain, Kepala SMP Negeri 2 Cianjur, Tono Hartono mengungkapkan Sherly merupakan murid yang memiliki semangat belajar yang kuar biasa, aktif, dan tak merasa rendah diri karena kondisi fisiknya.
“Sejak masa pengenalan lingkungan sekolah pun dia ingin diperlakukan sama dengan yang lain. Bahkan dalam kegiatan olahraga, Sherly termasuk murid yang aktif. Namun tetap kita memiliki kebijakan untuk menyesuaikan kurikulum dengan kondisi fisik tiap-tiap anak didik,” ujar Tono saat ditemui.
Tono mengatakan, aktif Sherly dibidang olahraga, membuat guru di SMPN 2 Cianjur merasa tertantang untuk menempa Sherly menjadi atlet Paralimpic.
“Itu tantangan kita untuk bisa menjadikan Sherly sebagai atlet di Paralimpic. Hal yang membuat kita terharu juga saat mengetahui, selain menjadi atlet, Sherly juga ingin menjadi guru ngaji,” kata Tono.
Sebagai Sekolah Ramah Anak, lanjut Tono, lembaganya sudah mengantisipasi adanya perundungan terhadap semua siswa SMPN 2 Cianjur, khususnya bagi siswa dengan kebutuhan khusus.
“Di pintu masuk sekolah saya cantumkan tiga nomor WA. Kalau ada anak didik yang mengalami tindakan tidak nyaman, berhak untuk menghubungi dan melapor ke tiga nomor tersebut. Di situ ada nomor guru Bimbingan Konseling (BK), bagian kesiswaan, dan nomor saya sendiri,” jelasnya.
Menurut Tono, saat ini pihak sekolah membuka donasi untuk membelikan kaki palsu untuk Sherly, para siswa justru antusias.
“Bahkan yang terjadi sebaliknya, saat sekolah membuka donasi untuk pengadaan kaki palsu untuk Sherly, tidak sampai dua pekan, dana sudah terpenuhi. Ini sebagai bukti jika para siswa sendiri ingin membatu temannya,” ujarnya.
[…] Cerita Sherly, Bocah SMP Cianjur yang Memiliki Semangat Bersekolah Tinggi Meski Tanpa Kaki […]