Mengenal Cianjur dari Berbagai Sudut

Learn To Self Love And Self Esteem

0

– Setiap manusia perlu mengenal dirinya sendiri agar mereka mengetahui apa penyebab mereka tidak disukai di masa lalu, apa yang membatasi mereka tidak melakukan apa-apa saat ini, apa yang ingin mereka lakukan di masa yang akan datang, dan masih banyak lagi. Mengenal diri sendiri adalah bentuk interaksi antara manusia dengan akal dan hatinya. Oleh karenanya, sangat banyak manusia-manusia yang mencari tahu siapakah dirinya dan bagaimana caranya mereka mengenal diri mereka sendiri.

Mencintai dan menghargai diri sendiri adalah hasil implementasi kita mengenal diri kita sendiri. Implementasi dari mencintai dan menghargai diri sendiri adalah menghilangkan pemikiran-pemikiran negatif kepada orang lain, tidak selalu menyalahkan diri sendiri, dan bisa meluapkan kekesalan atau isi hati serta bisa menghargai hasil kerja keras kita sendiri. Akan tetapi, manusia sangat sulit untuk tidak berpikiran negatif kepada dirinya sendiri bahkan manusia sangat sulit untuk percaya terhadap kemampuan yang mereka miliki.

Saya adalah salah satu orang yang mengalami sulitnya mengenal diri sendiri. Bermula ketika saya masih kanak-kanak, itulah awal saya belajar untuk mengenal diri saya, tentang bagaimana saya bisa menerima hasil ujian saya yang dikerjakan dengan sungguh-sungguh tetapi hanya mendapat nilai 40/100 pada saat duduk di bangku Sekolah Dasar.

Baca Juga: 

Alasan Remaja Rentan Gangguan Kesehatan Mental!

Bagi saya, bangku sekolah adalah tempat di mana kita akan belajar mengenal diri kita sendiri, dan bahkan orang lain. Oleh sebab itu, saya sudah menjadi seorang pengamat sejak kecil. Meskipun saya adalah orang yang interaktif, saya menjadikan percakapan sebagai suatu kesempatan untuk mengenal orang lain. Dalam sebuah percakapan, saya selalu membuka diri terlebih dahulu agar nantinya orang tersebut akan bercerita hal yang sama kepada saya.

Saat mengenyam bangku Sekolah Menengah Atas, saya mulai belajar tentang sensitivitas seseorang terhadap sesuatu hal, karena sejatinya setiap manusia mempunyai sisi sensitif dalam dirinya tentang sesuatu hal, seperti jika berbicara tentang keluarganya, dia makan, dan lain sebagainya. Sampai pada suatu titik di mana saya mulai merasakan adanya ketidakselarasan yang terjadi pada diri saya. Hingga akhirnya saya menyadari bahwa saya terlalu memperhatikan orang lain.

Saat ini, saya adalah seorang mahasiswa di salah satu Politeknik yang berada di Bandung. Untuk masuk ke jenjang perkuliahan, saya memerlukan berbagai alat untuk menunjang kegiatan perkuliahan seperti handphone, laptop, dan koneksi internet yang memadai.

Saya merasa insecure terhadap apa yang orang lain miliki. Saya melihat orang lain mempunyai alat-alat tersebut, dan membuat saya membanding-bandingkan dengan orang lain. Padahal sebenarnya memikirkan hal tersebut hanya membuat saya tidak bisa melakukan apa pun. Beradaptasi di dunia perkuliahan tidaklah mudah.

Ketika melihat orang lain yang taraf ekonominya di atas saya, tetap bekerja meskipun ada kegiatan perkuliahan, sudah memulai bisnis sejak masih remaja, dan melihat orang yang bisa cepat tanggap dalam memahami materi perkuliahan, masa sekarang adalah ujian terbesar sepanjang hidup saya untuk memahami self-love dan self-esteem yang sesungguhnya.

Kunci utama agar bisa mencintai dan menghargai diri sendiri adalah dengan bersabar dan bersyukur. Berbekal dua kata kunci itu saya mulai belajar untuk mencintai dan menghargai diri saya sendiri. Dengan bersabar saya bisa mengendalikan emosi negatif dalam diri saya, dengan bersyukur saya bisa menerima hasil yang telah saya dapatkan atas perjuangan saya. Entah kelebihan atau kekurangan yang saya punya, saya bisa menerimanya. Saya mulai bisa melangkah ke depan. Memikirkan hal yang belum tentu terjadi, memikirkan tentang saya yang tidak mempunyai skill, dan membanding-bandingkan diri saya dengan orang lain hanya membuat saya tidak bisa bergerak maju.

Baca Juga:

 7 Alasan Pentingnya Self-Care bagi Kesehatan Mental Anda

Antara self-love dan self-esteem saling berkesinambungan. Terjadinya self-esteem karena saya bisa menghargai kemampuan yang saya miliki, menerima kekurangan yang ada pada diri saya, mengetahui apa yang bisa saya lakukan, dan apa yang belum bisa saya lakukan.

Ketika saya mulai mencintai dan menghargai diri sendiri, saya bisa mengambil jalan mana yang harus saya ambil untuk mewujudkan goals dan cita-cita saya di 3-10 tahun yang akan datang. Salah satu dari cita-cita saya adalah berkeinginan memakmurkan masyarakat kurang mampu, membuka lapangan pekerjaan untuk mereka, dan meningkatkan ekonomi mereka.

Selain itu, pada 3-10 tahun yang akan datang, saya harus lancar berbahasa Inggris, bisa public speaking, mempunyai kafe, membuat videografi, memiliki sebuah karya tulis hasil dari pemikiran-pemikiran saya, menjadi influencer, menjadi seorang storyteller, dan tentunya mempunyai pasangan yang cantik. Saya ingin menjadi seorang influencer yang bisa meluruskan pemikiran-pemikiran seseorang terhadap sesuatu.

Menjadi influencer dan storyteller adalah hal yang paling saya inginkan saat ini. Karena saya menyukai hal-hal yang berbau pemikiran-pemikiran, sejarah, dan sosial, maka dari itu saya sangat ingin menjadi seorang influencer dan storyteller. Keinginan-keinginan yang sangat banyak tersebut tentunya tidak dapat terwujud jika saya tidak memulainya. Selain itu, dibutuhkan banyak pengetahuan dan pengalaman untuk mewujudkannya. Maka saya memulainya dengan banyak membaca buku sejarah, mulai bersuara atau berpendapat tentang suatu pembahasan, dan mencoba untuk berpikir kritis dan kreatif.

Menjadi influencer bukan hal yang mudah, saya harus mempunyai peranan penting dalam suatu lingkup masyarakat dan saya bisa memulai langkah pertama saya dengan masuk dalam sebuah organisasi masyarakat, masuk ke dalam himpunan mahasiswa, dan mengikuti kegiatan-kegiatan sosial masyarakat seperti memberikan bantuan sosial, bergotong royong, bermusyawarah, kerja bakti, dan masih banyak lagi.

Selain itu, saya ingin menjadi seorang influencer dan storyteller karena menurut saya, membutuhkan orang-orang yang bisa membawa bangsa menuju kemajuan, bukan hanya kemajuan dalam sosial, ekonomi, politik, dan teknologi. Tapi, bangsa juga membutuhkan orang-orang yang bisa membawa mereka menjadi bangsa yang maju dalam berpikir. Oleh karena itu, untuk memajukan bangsa dalam hal berpikir, saya ingin menjadi orang yang bisa membawa bangsa untuk maju dalam berpikir. Dengan mengurangi pemikiran dan kepercayaan terkait hal-hal yang berbau mistis, seperti percaya akan jimat, pelet, dan hal-hal yang tidak logis lainnya.

Demikian yang bisa saya sampaikan adalah sesuai dengan pengharapan saya di masa yang akan datang. Untuk mewujudkan segala keinginan dan cita-cita tentunya dibutuhkan usaha dan kerja keras, tidak hanya bermimpi, tapi juga beraksi, tidak hanya mengenal diri, tapi juga bisa mencintai dan menghargai diri sendiri.

To Self Love and Self Esteem

Penulis : Insan Nur Hakim 

Leave A Reply

Your email address will not be published.