Suka Duka Relawan Tagana Pangandaran dalam Penanggulangan Gempa Cianjur

Anggota Taruna Siaga Bencana (Tagana) Pangandaran menghadapi serangkaian suka duka yang tak terlupakan saat mereka turut serta dalam penanggulangan bencana gempa di Cianjur.

Ketua Tagana Pangandaran, Nana Suryana, berbagi kisah pengalaman yang mengharukan ketika mereka diberdayakan untuk membantu masyarakat terdampak gempa tersebut.

Sebagai bagian dari misi kemanusiaan, selama empat bulan di Cianjur, anggota Tagana Pangandaran tidak kenal lelah dalam mendirikan dapur umum dan membangun hunian sementara bagi warga yang kehilangan tempat tinggal akibat gempa.

“Bahkan kami harus menyediakan 5.000 porsi nasi bungkus per hari untuk warga yang mengungsi di posko di Warungkondang, Cianjur,” ungkap Nana.

Meskipun menghadapi berbagai rintangan dan tantangan, senyuman dari para penyintas gempa memberikan semangat baru bagi para relawan Tagana.

Bagi Nana, keberanian mereka untuk tetap tersenyum di tengah musibah adalah bukti nyata kekuatan manusia dalam menghadapi cobaan.

Selain itu, kedekatan emosional yang terjalin antara anggota Tagana Pangandaran dengan masyarakat Cianjur menjadi bukti nyata dari pentingnya ikatan kemanusiaan di saat-saat sulit.

Meskipun menanggung beban emosional dan fisik yang berat, Nana dan rekan-rekannya terus menjalankan misi kemanusiaan mereka dengan penuh dedikasi.

Bagi mereka, menjadi seorang relawan bukanlah sekadar tugas, melainkan panggilan jiwa untuk memberikan bantuan kepada sesama.

Dalam situasi yang sulit, mereka memperoleh kekuatan dari keyakinan bahwa setiap tindakan kebaikan yang mereka lakukan akan mendapat balasan dari Tuhan.

Dalam penutupannya, Nana menegaskan bahwa meskipun mereka telah pulang dari Cianjur, ikatan batin yang terjalin antara Tagana Pangandaran dan masyarakat Cianjur tidak akan pernah pudar.

Mereka tetap menjaga komunikasi dan saling mendukung satu sama lain, karena bagi mereka, solidaritas dan persaudaraan adalah modal utama dalam menghadapi cobaan bencana.