Sablon Digital, Peluang Usaha Di Era Serba Digital
Awal tahun 2022 usaha sablon digital belum ada di Cipanas, sablon konvensional masih merajai pasar di wilayah wisata itu.
Fikri Tirta Firdaus melihat peluang itu. Pemuda 23 tahun itu pun memberanikan diri untuk memulai bisnis sablon dengan sistem Direct Transfer Film (DTF) dengan nama FiFa Digital Clothing di bilangan Gadog 2, Cipanas.
“Saya lihat di Cipanas belum ada sablon digital, karena berbeda, saya berinisiatif memulai dan mencari pasar sablon digital. Alhamdulillah sekarang sudah bisa memperkenalkan ke masyarakat tentang digital ini,” ujarnya.
Proses produksi serba mesin, menjadi pembeda antara sablon digital dari sablon konvensional. Dari mulai pencetakan design gambar ke baju, pengeringan dan press digunakan dengan mesin.
“Beda dengan sablon konvensional yang harus mencetak warna satu per satu untuk 1 design, sablon digital mencetak design secara langsung tanpa batas warna,” jelas dia.
Karena menggunakan mesin, Fikri sebut bisa mencetak hingga 70 lembar baju dalam sehari, dibantu 3 karyawannya. Selain workshop di Cipanas, dia juga memiliki bisnis konveksi di Bandung, untuk memasok baju baik dalam bentuk kaos hingga jaket.
Dalam segi pemasaran, promosi via sosial media jadi solusi. Karenanya, Fikri mengaku pernah menerima pesanan sablon baju dari Papua hingga Singapura.
Berakhirnya pandemi, kata dia, menjadi berkah juga untuk bisnisnya. Beberapa acara massal sudah boleh digelar, pesanan baju dari komunitas atau panitia acara festival pun berdatangan. Omsetnya disebut hingga Rp30 juta dalam sebulan.
“Setelah pandami berakhir, mulai ada pesanan dari acara-acara pemerintah, festival dan komunitas. Jadi sekarang-sekarang kita bisa jual 200 hingga 300 kaos dalam sebulan. Jadi mulai rame,” jelas dia.
Kini, dirinya tengah mengajukan izin ke pemerintah untuk membuat merek baju sendiri bernama Fidiclo. Targetnya, adalah untuk membawa clothing asal Cianjur dikenal di kancah nasional.
“Kita pengen bawa nama Cianjur ke nasional lewat brand Fidiclo kita. Kita tulis di bajunya Made In Tjiandjoer. Kita optimis bisa,” ujar Fikri.