Mengenal Cianjur dari Berbagai Sudut

Penjualan Beduk di Cianjur Turun Tajam di Bulan Ramadan

0

tahun ini menyaksikan penurunan yang signifikan dalam omset penjualan beduk di sejumlah penjual di wilayah Kabupaten .

Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, para penjual seperti Ahmad Yayat Hidayat (31) dan Muhammad Sukardi (32) mengungkapkan bahwa penjualan beduk mereka mengalami penurunan drastis.

Ahmad Yayat Hidayat, seorang penjual beduk yang beroperasi di Jalan Hos Cokroaminoto 56-58 , mengakui bahwa penjualannya mengalami penurunan yang mencolok dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Biasanya, Yayat menerima pesanan sekitar 30-50 beduk, namun pada kali ini, ia hanya berhasil menjual 20 beduk saja.

Menurut Yayat, penurunan permintaan tersebut terutama disebabkan oleh berkurangnya kesadaran masyarakat akan penggunaan alat tradisional selama bulan . Dia juga menyebutkan kemungkinan masih banyak beduk di masyarakat yang belum rusak.

“Penjualan tahun ini menurun drastis bisa sampai 50 persen. Sekarang masyarakat sudah kurang kesadarannya akan alat tradisional, dan mungkin beduk di setiap masjid masih dalam kondisi baik sehingga belum ada kebutuhan untuk membeli lagi,” ungkap Yayat dilansir cianjurupdate.com.

Yayat juga menjelaskan variasi harga untuk beduk yang ditawarkannya. Beduk dari kulit sapi dijual seharga Rp900.000, sementara yang terbuat dari kulit kerbau dijual seharga Rp1.200.000. Untuk beduk kecil anak yang disebut Dok dok, Yayat menjualnya seharga Rp150.000.

Meskipun mengalami penurunan penjualan, Yayat bersyukur masih ada yang membeli, dan sejak awal hingga saat ini, ia telah berhasil menjual 20 beduk. Dia berharap penjualan akan meningkat menjelang Lebaran.

Proses pembuatan beduk oleh Yayat membutuhkan waktu tiga hari. Langkah pertama adalah membersihkan drum yang dibelinya seharga Rp200.000, kemudian membuat ring di permukaan, dan mengeringkan kulit sapi atau kerbau dengan menjemurnya. Satu bulatan kulit sapi dibelinya seharga Rp400.000.

Di samping Yayat, penjual beduk lainnya seperti Muhammad Sukardi juga mengalami penurunan penjualan beduk pada tahun ini.

Sukardi mengungkapkan bahwa biasanya pada pertengahan bulan Ramadan, ia dapat menjual hingga 30 beduk, namun saat ini hanya berhasil menjual 15 beduk.

Harga beduk yang ditawarkan oleh Sukardi bervariasi tergantung pada jenis kulitnya, dengan harga berkisar antara Rp1.000.000 untuk kulit kerbau dan Rp8.000.000-Rp9.000.000 untuk kulit sapi.

Meskipun masih ada pembeli, penjualan yang dilakukan oleh Sukardi masih di bawah ekspektasi. Kondisi ini mencerminkan tantangan yang dihadapi oleh para penjual beduk di Kabupaten selama Ramadan tahun ini.

Leave A Reply

Your email address will not be published.