Pemkab Klaten Bantu Warga Cianjur dengan Sumur Bor Baru Pasca Gempa
Pasca gempa berkekuatan 5,6 magnitudo yang mengguncang wilayahnya pada tahun 2022, warga di Kecamatan Cugenang, Cianjur, Jawa Barat, telah menerima bantuan sumur bor dari Pemerintah Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.
Sumur bor ini menjadi sumber mata air baru yang vital bagi warga yang mengalami kesulitan mendapatkan pasokan air bersih.
Sejak gempa tersebut, lebih dari 37 sumur bor baru telah dibangun untuk mengatasi krisis air yang melanda wilayah ini. Sumber air dari sumur-sumur tersebut dikelola secara bersama-sama oleh masyarakat setempat.
Biaya penggunaan air dari sumur-sumur tersebut pun disesuaikan dengan kemampuan ekonomi masing-masing rumah tangga, dengan tarif sebesar Rp 2.000 per kubik atau Rp 15 ribu per bulan, sesuai kesepakatan antara warga dan pengelola.
Menyongsong musim kemarau tahun 2024, Pemerintah Kabupaten Cianjur kembali melakukan penambahan sumur bor sesuai permintaan dari wilayah-wilayah terdampak, terutama di kawasan bawah lereng gunung yang kehilangan akses air bersih akibat gempa.
Langkah ini sebagai bagian dari upaya terus-menerus pemerintah daerah dalam mengatasi kesulitan warga pedesaan dan perkotaan dalam mendapatkan air bersih.
Di samping itu, Pemerintah Kabupaten Cianjur juga telah membangun sejumlah sumur bor beserta jaringan pipa yang terhubung langsung ke rumah warga di wilayah-wilayah yang tidak terjangkau oleh Perusahaan Daerah Air Minum (Perumdam) setempat.
Salah satu sumber air utama terletak di kaki Gunung Gede-Pangrango, tepatnya di Kampung Pasir Taman, Desa Sukamulya, Kecamatan Cugenang, yang melayani kebutuhan air bersih bagi empat desa di sekitarnya.
Kendati terdapat berbagai kendala, seperti biaya pemeliharaan yang signifikan, Pemerintah Kabupaten Cianjur terus memberikan dukungan kepada masyarakat di kawasan bawah lereng gunung melalui program pengelolaan air bersama. Upaya ini diharapkan dapat memberikan solusi yang berkelanjutan bagi masalah ketersediaan air bersih di wilayah tersebut.