Mengenal Cianjur dari Berbagai Sudut

Mengintip Peran Strategis Cianjur sebagai Bagian Jabodetabekjur

0

Setelah disahkan Undang-Undang Daerah Khusus Jakarta, Kabupaten kini resmi menjadi bagian integral dari wilayah penyangga Jakarta yang baru dikenal dengan nama Jabodetabekjur.

Penetapan ini mengundang perhatian publik terutama terkait dengan sikap Bupati , Herman Suherman, yang memberikan tanggapannya terhadap integrasi ke dalam wilayah tersebut.

Menurut Herman Suherman, keputusan ini lebih kepada melihat berbagai faktor yang menjadi pertimbangan, terutama dalam hal menjaga keseimbangan lingkungan dan pemenuhan kebutuhan metropolitan Jakarta.

Salah satu alasan utama adalah posisi geografis sebagai daerah tangkapan air.

“Pemerintah melihat sebagai daerah penangkap air. Selama ini, Jakarta sering dilanda banjir, dan memiliki peran penting dalam menyerap air yang dapat mencegah banjir di Jakarta,” ujar Herman Suherman dalam keterangannya pada Minggu (14/4/2024).

Wilayah tangkapan air di Kabupaten terletak di kawasan utara, meliputi Kecamatan Cipanas, Pacet, Cugenang, Sukaresmi, dan Cikalongkulon.

Herman menegaskan perlunya penanaman lebih banyak tanaman atau pepohonan di daerah tersebut untuk meningkatkan daya serap air dan mencegah banjir.

Selain itu, Herman juga menyebutkan bahwa keputusan ini didasari oleh pertimbangan ekonomi, terutama dalam hal ketahanan pangan.

Kabupaten dikenal subur dalam berbagai komoditas pangan, dan ada desain agar daerah ini dapat memenuhi kebutuhan pangan di Jakarta.

“Cianjur selama ini merupakan daerah penyangga Jakarta, baik sebagai penangkap air maupun sebagai produsen pangan. Dengan integrasi ini, kami berharap dapat memberikan kontribusi lebih besar dalam menjaga keberlanjutan metropolitan Jakarta,” papar Herman.

Lebih lanjut, Herman juga membicarakan rencana untuk memanfaatkan Cianjur sebagai tempat pembuangan sampah dari Jakarta dan sekitarnya.

Hal ini terkait dengan pembangunan Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Mekarsari di Kecamatan Cikalongkulon, yang merupakan relokasi dari TPA Pasirsembung di Kecamatan Cilaku.

“Dengan pembangunan TPST Mekarsari, diharapkan Cianjur dapat menampung sebagian besar sampah dari wilayah aglomerasi. Ini juga akan menjadi sumber pendapatan daerah melalui retribusi sampah,” tambah Herman.

Volume sampah di Kabupaten Cianjur mencapai rata-rata 240 ton per hari, namun dengan pembangunan TPST Mekarsari, diperkirakan dapat menampung hingga 500 ton per hari.

“Pengelolaan sampah bukan hanya tanggung jawab satu daerah, namun harus menjadi kerjasama antar daerah. Kami siap menjadi bagian dari solusi untuk mengelola sampah metropolitan Jakarta,” tegas Herman.

Integrasi Kabupaten Cianjur ke dalam wilayah Jabodetabekjur diharapkan dapat membuka peluang baru dalam pengelolaan lingkungan dan ekonomi yang berkelanjutan, serta memperkuat kerjasama antar daerah dalam menghadapi tantangan perkotaan modern.

Dengan strategi yang komprehensif, Cianjur siap berperan sebagai penyangga utama bagi kesejahteraan metropolitan Jakarta.

Leave A Reply

Your email address will not be published.