Mengenal Cianjur dari Berbagai Sudut

Kaitan Cianjur Dengan Kerajaan Sunda-Galuh

0

memiliki ikatan sejarah panjang dengan Kerajaan Sunda-Galuh, kerajaan besar yang berdiri di Jawa Barat pada abad ke-7 hingga 16. Daerah ini bukan hanya sekadar wilayah administratif di masa kini, tetapi dahulu adalah bagian dari jalur ekonomi dan budaya yang penting dalam jaringan Kerajaan Sunda-Galuh. Wilayah telah lama dikenal dengan tanahnya yang subur dan akses sungai-sungainya yang melimpah, menjadikannya pusat pertanian yang strategis bagi kerajaan.

Kerajaan Sunda-Galuh mencakup sebagian besar wilayah barat Pulau Jawa, termasuk . Wilayah ini berperan penting sebagai pemasok hasil pertanian, terutama beras, yang disalurkan ke berbagai penjuru kerajaan. pada masa itu menjadi wilayah yang kaya akan hasil bumi dan berperan dalam mendukung kebutuhan pangan kerajaan, di mana beras berkualitas menjadi salah satu komoditas utama. Hingga kini, kesuburan tanah masih terjaga, menjadikannya lumbung padi yang dihargai tidak hanya di tingkat lokal tetapi juga nasional.

 

Baca Juga: 

Jejak Sejarah Kerajaan di Cianjur

Posisi yang berada di antara pusat Sunda dan Galuh juga menjadikannya jalur transit yang ramai untuk perdagangan dan distribusi barang. Menurut penelitian terbaru, jalur ini memungkinkan mobilitas barang dari daerah Galuh yang ada di wilayah timur hingga ke pusat Sunda di bagian barat. Lewat jalur ini pula berbagai ajaran dan budaya Hindu-Buddha yang dianut Kerajaan Sunda-Galuh menyebar, yang jejaknya masih bisa dirasakan hingga sekarang di beberapa praktik adat masyarakat .

Legenda Prabu Siliwangi, raja Sunda Pajajaran yang kharismatik, juga meninggalkan jejaknya di . Prabu Siliwangi diyakini memiliki hubungan dengan masyarakat lokal, di mana beliau mengajarkan pentingnya menjaga keseimbangan antara manusia dan alam. Hingga kini, sisa-sisa ajaran Prabu Siliwangi tersebut tetap hidup dalam bentuk upacara adat seperti Seren Taun, yang dilangsungkan sebagai ungkapan syukur atas berkah alam. Ritual ini dilakukan setelah panen raya dan merefleksikan nilai-nilai yang dianut sejak zaman kerajaan, termasuk keharmonisan hidup dengan alam sekitar.

Lebih dari sekadar legenda, penelitian modern mencatat bahwa kebudayaan Sunda yang diwariskan dari Kerajaan Sunda-Galuh masih sangat hidup dalam kehidupan masyarakat Cianjur. Bahasanya, tradisi sosialnya, serta nilai-nilai kearifan lokal menunjukkan adanya pengaruh Sunda-Galuh yang kuat. Ini juga diperkuat oleh berbagai penelitian antropologi yang menyoroti keberlanjutan adat dan identitas budaya Sunda di Cianjur, yang telah menjadi warisan turun-temurun. Meski Kerajaan Sunda-Galuh telah lama runtuh, warisan kebudayaannya terus hidup dan menjadi bagian dari identitas masyarakat Cianjur.

Meski Kerajaan Sunda-Galuh telah lama runtuh, warisan kebudayaannya tetap hidup dan menjadi bagian dari identitas masyarakat Cianjur. Nilai-nilai tradisional yang mereka pertahankan dari masa kerajaan tak hanya terlihat dalam ritual dan adat, tetapi juga dalam kesederhanaan hidup dan prinsip keharmonisan dengan alam yang dipegang erat oleh masyarakat. Ini menunjukkan bahwa sejarah Cianjur dengan Sunda-Galuh bukan sekadar cerita, melainkan refleksi nyata dari kehidupan masyarakat yang selalu menghargai warisan leluhur.


Referensi:
– Iskandar, Yoseph. (2023). Identitas Sunda dalam Konteks Sejarah Cianjur. Bandung: Pustaka Sejarah Sunda.
– Ridwan, R., & Ananda, M. (2021). Warisan Sunda-Galuh di Tatar Priangan: Kajian Sejarah dan Antropologi. Jakarta: Literasi Nusantara.
– Purnama, A., & Lestari, S. (2022). Pertanian dan Kehidupan Sosial di Cianjur Pada Masa Kerajaan Sunda-Galuh. Yogyakarta: Gadjah Mada Press.

Leave A Reply

Your email address will not be published.