Mengenal Cianjur dari Berbagai Sudut

Harga Telur Ayam di Pasar Muka Cianjur Menurun, Namun Masih Di Atas Harga Normal

0

Harga telur ayam di Pasar Muka, Kelurahan Muka, Kecamatan , Kabupaten , masih bertahan di atas harga normal meskipun mengalami penurunan dari harga sebelumnya.

Saat ini, harga telur ayam mencapai Rp 30 ribu per kilogram, sementara harga normalnya adalah Rp 22 ribu per kilogram.

Agus Suhendar (38), seorang pedagang telur di Pasar Muka , menjelaskan bahwa sebelumnya harga telur ayam mencapai Rp 33 ribu per kilogram, namun telah mengalami penurunan menjadi Rp 30 ribu per kilogram setelah Lebaran kemarin.

Meskipun mengalami penurunan, harga tersebut masih di atas harga normal sebesar Rp 22 ribu per kilogram.

“Iya, setelah Lebaran kemarin harganya turun Rp 3 ribu per kilogram. Padahal harga normal telur ayam tersebut mencapai Rp 25 ribu per kilogram. Tapi untuk turun ke harga itu cukup sulit,” ujar Agus pada Jumat (19/4/2024).

Menurut Agus, kenaikan harga telur ayam ini disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk kenaikan harga pakan, kelangkaan barang, dan kondisi cuaca.

Dampak dari kenaikan harga ini juga dirasakan oleh daya beli masyarakat yang mengalami penurunan sebesar 50 persen.

Sebelumnya, Agus bisa menjual telur ayam sebanyak 200 kilogram per hari, namun kini hanya mencapai 100 hingga 110 kilogram per hari.

Di sisi lain, Jajang (28), seorang pedagang ayam potong di Pasar Muka, menyatakan bahwa harga ayam potong juga mengalami penurunan dari Rp 50 ribu menjadi Rp 40 ribu per kilogram. Meskipun telah mengalami penurunan, harga tersebut masih di atas harga normal sebesar Rp 35 ribu per kilogram.

Kondisi ini menunjukkan adanya penurunan harga di Pasar Muka, namun masih bertahan di atas harga normal. Hal ini mempengaruhi daya beli masyarakat dan kesejahteraan pedagang di Pasar Muka, .

Harga telur ayam yang masih di atas harga normal di Pasar Muka, , dipengaruhi oleh beberapa faktor utama.

Salah satunya adalah kenaikan harga pakan. Agus Suhendar, seorang pedagang telur di Pasar Muka, menyatakan bahwa harga pakan untuk ayam mengalami kenaikan, yang kemudian berdampak pada harga jual telur.

Selain itu, faktor kelangkaan barang juga ikut memengaruhi kenaikan harga telur ayam. Kelangkaan barang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kendala dalam distribusi atau produksi yang tidak mencukupi permintaan pasar.

Kondisi cuaca juga turut berperan dalam kenaikan harga telur ayam. Cuaca yang tidak stabil atau bencana alam dapat mengganggu produksi telur ayam, sehingga menyebabkan peningkatan harga.

Kenaikan harga telur ayam di Pasar Muka, , tidak hanya berdampak pada pedagang, tetapi juga pada daya beli masyarakat.

Agus Suhendar mengungkapkan bahwa daya beli masyarakat mengalami penurunan sebesar 50 persen sejak terjadi kenaikan harga telur ayam.

Penurunan daya beli ini mengakibatkan penurunan jumlah penjualan telur ayam bagi para pedagang seperti Agus.

Sebelumnya, Agus bisa menjual telur ayam hingga 200 kilogram per hari, namun kini hanya mencapai 100 hingga 110 kilogram per hari.

Penurunan daya beli juga berdampak pada kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Masyarakat harus memutar otak untuk mengatur pengeluaran mereka agar tetap dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Untuk mengatasi kenaikan harga telur ayam di Pasar Muka, , perlu dilakukan berbagai upaya.

Salah satunya adalah dengan meningkatkan produksi telur ayam melalui pengaturan harga pakan yang lebih stabil dan terjangkau bagi para peternak.

Pemerintah juga dapat melakukan langkah-langkah untuk mengendalikan harga telur ayam, seperti mengatur distribusi dan mengawasi praktik monopoli atau kartel yang dapat memengaruhi harga pasar.

Selain itu, para pedagang juga perlu mencari strategi pemasaran yang lebih efektif untuk meningkatkan penjualan mereka, seperti dengan menawarkan diskon atau promosi bagi pembeli.

Leave A Reply

Your email address will not be published.