Gelombang Tinggi Rusak 40 Perahu Nelayan di Pantai Jayanti
Gelombang tinggi yang melanda Pantai Jayanti, Kecamatan Cidaun, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, beberapa hari terakhir telah menimbulkan kerusakan serius pada perahu nelayan. Cuaca buruk yang berkepanjangan dan gelombang tinggi telah menyebabkan 40 perahu nelayan rusak parah di Pantai Jayanti.
Menurut Kepala DPKHP Cianjur, Aris Haryanto, informasi yang diterima dari UPTD DPKHP Kecamatan Cidaun menunjukkan bahwa sekitar 40 perahu mengalami kerusakan berat bahkan ada yang hancur akibat dampak gelombang tinggi. Pihak terkait masih melakukan pendataan untuk memberikan bantuan kepada para nelayan yang terdampak.
“Dari data sementara yang kami terima, 20 perahu rusak berat bahkan ada yang pecah akibat gelombang tinggi ini. Para nelayan hanya bisa pasrah sambil menunggu cuaca kembali normal untuk dapat menggunakan perahu mereka,” ungkap Aris.
Pihak terkait segera mengirim bantuan logistik untuk membantu meringankan beban para nelayan di pantai selatan, terutama di Pantai Jayanti. Gelombang tinggi yang sudah terjadi selama dua pekan terakhir telah menyebabkan puluhan perahu nelayan rusak.
Setelah pendataan selesai, mereka berencana untuk mengajukan bantuan perahu kepada pemerintah agar para nelayan dapat kembali beraktivitas setelah mendapatkan perahu dan mesinnya. Langkah serupa telah dilakukan di Pantai Agrabinta beberapa waktu lalu.
“Kami mengajukan permohonan agar nelayan yang perahunya rusak dapat mendapat bantuan perahu agar mereka tetap dapat beraktivitas dan menafkahi keluarganya. Kami juga akan mengajukan bantuan perahu ke provinsi dan pusat,” tambahnya.
Sementara itu, cuaca ekstrem dengan gelombang tinggi masih terjadi di pantai selatan Cianjur. Pihak terkait meminta nelayan untuk mematuhi arahan dari BMKG yang melarang mereka untuk melaut selama gelombang tinggi, yang diprediksi akan mencapai puncaknya pada bulan Maret.
“Kami juga meminta kelompok nelayan untuk melakukan piket selama cuaca ekstrem guna memantau kondisi perairan di sekitar pelabuhan untuk mengantisipasi bencana alam seperti banjir rob,” terang Aris.
Para nelayan di Pantai Jayanti mengekspresikan harapan mereka agar bantuan dari pemerintah dapat segera diberikan. Rohyani (37), seorang nelayan di Pantai Jayanti, menyampaikan bahwa gelombang tinggi telah menyebabkan kerugian besar bagi mereka.
“Kira-kira ada sekitar 40 perahu rusak, dan separuhnya mengalami kerusakan parah dan bahkan pecah. Kami berharap pemerintah dapat memberikan bantuan secepatnya karena selama ini kami jarang mendapat perhatian, terutama dalam hal bantuan perahu dan mesin,” ujarnya.