Bertaruh Nyawa, Nelayan Kepiting Raja Alaska
Tahukah kalian tentang kepiting yang satu ini… ?
Mungkin kita sudah sering makan kepiting, namun untuk kepiting raksasa yang satu ini saya yakin belum banyak yang mengkonsumsinya.
Ini adalah kepiting raja Alaska atau yang biasa disebut dengan Alaskan King crab. Dalam tulisan kali ini, saya akan coba share info mengajak kalian semua melihat bagaimana kepiting raja Alaska atau Alaskan King crab dihasilkan.
Perlu kita ketahui kepiting raja Alaska hanya ada di perairan laut Alaska, sehingga tak heran bila kita yang ada di Indonesia masih jarang yang mengkonsumsinya. Karena memang kepiting raja Alaska yang ada di Indonesia juga berasal dari sana dengan sehingga harganya sangat mahal.
Berbeda dengan nelayan ikan pada umumnya yang hampir bisa mendapatkan ikan sepanjang tahun. Penangkapan kepiting raja Alaska hanya bisa dilakukan pada musim tertentu, biasanya dilakukan pada bulan-bulan musim dingin seperti Oktober dan Januari yaitu Saat kepiting keluar dari sarangnya.
Bukan hanya itu saja kesulitan untuk mendapatkannya penangkapan kepiting raja Alaska pun berlangsung sangat singkat yakni sekitar 4 sampai 5 hari saja.
Nelayan penangkap kepiting raja Alaska mendapatkan gaji yang fantastis bisa mencapai ratusan juta setiap bulannya. Meskipun demikian tidak banyak orang yang berminat menjadi nelayan kepiting raja Alaska karena dengan gaji yang tinggi tentunya diiringi dengan Resiko yang besar juga termasuk menaruhkan nyawa.
Proses penangkapannya biasanya ditengah cuaca ekstrem, seperti petir, badai, hujan lebat, suhu sangat dingin bahkan bongkahan es ombak. Ombak dilaut lepas menjadi sangat beresiko.
Dengan proses penangkapan yang sangat sulit dan berbahaya membuat kepiting raja Alaska ini memiliki harga yang sangat mahal bahkan tidak banyak nelayan yang mau menjadi penangkap kepiting raja Alaska.
Apalagi kepiting raja Alaska ini memiliki ukuran yang sangat besar dibandingkan ukuran kepiting pada umumnya. Tak heran para nelayan yang khusus Menangkap kepiting raja Alaska ini mendapatkan gaji yang fantastis.
Ketersediaan yang langka dan proses penangkapannya yang sangat beresiko dan memiliki cita rasa dagingnya yang sangat lezat, membuat kepiting raja Alaska dikenal sebagai salah satu olahan bahan makanan dengan harga selangit.
Mungkin orang tertentu saja yang bisa menikmatinya karena harus merogoh kocek dalam-dalam untuk bisa menikmatinya.
Itulah proses panjang penangkapan kepiting raja Alaska yang sangat beresiko. Semoga artikel ini bisa menambah wawasan dan pengetahuan kita semua.
Gaji 5 Milyar, Tapi Sepi Peminat
Pernahkah kalian mendengar gaji 5 Milyar rupiah dengan hanya bekerja selama lima hari. Memang sih pekerjaan ini tidak berada di Indonesia namun sangat menggiurkan bukan ?? Pekerjaan tersebut yakni Menangkap kepiting Alaska.
Rata-rata pekerja akan mendapatkan gaji 300 juta rupiah dalam satu bulan, tergantung hasil tangkapan kepiting. Bahkan ada juga yang bekerja hanya 5 hari saja sudah bisa mendapatkan penghasilan 5 milyar rupiah.
Namun penangkapan kepiting Alaska ini sangat sulit dan memiliki resiko tinggi serta sangat berbahaya. Waktu tangkap juga sangat perlu diperhitungkan, sehingga jangan sampai penangkapan kepiting ini menjadikan nyawa sebagai taruhannya.
Penangkapan kepiting ini berada di tengah laut Bering dengan karakteristik cuaca dingin yang sangat ekstrim, gelombang laut yang mencapai beberapa meter juga menjadi resiko yang sangat serius. Ukuran kepiting yang sangat besar, bentangan capitnya bisa mencapai 1,8 meter.
Peluang pekerja untuk terluka juga 50 kali lebih besar. Faktor itulah yang membuat perusahaan penangkapan kepiting ini berani membayar mahal para pekerjanya.
Pekerjaan penangkapan kepiting Alaska kini tercatat sebagai pekerjaan yang paling berbahaya di dunia.
Pekerja jika harus beraktivitas di atas laut dengan suhu di bawah nol derajat Celcius sepanjang waktu selama 20 jam setiap harinya.
Waktu tidur pekerja yang hanya empat jam per hari, serta taruhan nyawa itulah yang membuat pekerjaan ini mendapatkan sedikit peminat meskipun iming-iming gaji selangit dengan waktu kerja relatif singkat.