Pada hakekatnya setiap orang terkadang perlu memiliki rasa malu dalam menjalani kehidupannya baik di lingkungan kerja, pertemanan maupun keluarganya.
Seseorang dapat menahan dirinya atau menghindari dari perbuatan tercela, keji dan juga hina apabila memiliki rasa malu. Terlebih seorang suami.
Sekarang kita bahas mengenai rasa malu sebagai suami ya … Rasa malu akan menjadikan suami berusaha sekuat tenaga agar menjadi suami yang baik, mencari rezeki dengan cara serta dari sumber halal setiap hari dan menjaga keutuhan rumah tangganya.
Namun demikian kenyataanya di lingkungan kita terkadang ada beberapa tipe suami yang entah ke mana rasa malunya. Menurut rangkuman dari berbagai informasi, kita coba urai beberapa tipe suami yang tidak punya rasa malu di hadapan istri.
1. Pengangguran Kelas Berat Tapi Ingin Hidup Enak.
Suami yang bisa bersantai sepanjang hari, namun tetap punya penghasilan itu sebenarnya tidak masalah. Punya banyak rumah kontrakan atau deposito yang banyak misalnya.
Suami yang tidak punya malu itu, udah mah pengangguran yang benar-benar tanpa penghasilan. Mirisnya, dia tetap mau hidup enak, misalkan makan-minum sesuai seleranya, yang enak–enak dan mahal-mahal saja.
2. Bossy, minta selalu dilayani.
Istri melayani suami itu bukanlah masalah, karena memang sudah menjadi kodrat dan tuntunan agama. Namun kalau suami yang selalu minta dilayani, padahal istri juga sebenarnya punya karir di luar rumah atau sedang repot, baru jadi masalah.
Hal ini biasanya terjadi pada hal-hal kecil di rumah, sekadar makan misalnya minta selalu disiapkan padahal istri juga sedang repot mengurus anak atau sedang bersih-bersih rumah.
Setelah makan piring kotor dan tempat minum ditinggal begitu saja tidak membantu dibersihin di dapur. Hmmmm suami bossy, egois tidak mau berempati dengan kerepotan istri mengurus rumah tangga.
3. Anak Mama Manja.
Ini sebenarnya lebih mirip tipe suami bossy, namun suami anak mama manja ini lebih lembek. Contoh dari anak manja ini adalah ketika keinginan dan kebutuhannya belum bisa dipenuhi, bisanya cuma merengek.
Ketika hal ini terjadi, Istri terasa seperti punya anak kecil yang lain selain anak kandung sendiri.
Hal ini terjadi karena pola asuh yang manja sejak kecil bisa jadi penyebabnya. Segala sesuatunya dipenuhi dan dituruti orang tua sehingga kala dewasa pun suami yang manja tidak mampu mandiri.
4. Tidak Mengambil Peran dalam Pengasuhan Anak.
Keberadaan sumi di rumah seperti hantu, artinya suami ada di rumah bagai tidak ada. Anak-anak kehilangan sosok ayah, lelaki panutan.
Anak lelaki kurang mendapat teladan, role model bagaimana menjadi sosok lelaki yang baik. Anak perempuan memiliki waktu sedikit kesempatan berinteraksi dengan sang ayah, sehingga kurang punya gambaran pria yang baik untuk pendampingnya kelak ketika sudah dewasa.
5. Tidak Bisa Jadi Imam.
Sebagaimana ajaran dalam agama, suami idealnya menjadi imam atau pemimpin dalam menjalankan ibadah. Apapun agamnya, idelanya suami yang paling taat dan mengajak semua anggota keluarga taat kepada Tuhannya. Sayangnya ada suami yang malas sekali ibadah dengan berbagai alasan.
Kalau sang istri yang sabar mungkin akan tetap setia dan mendoakan agar suami nya bisa berubah. Begitu juga dengan anak-anaknya.
Namun sejatinya seorang istri dan anak yang butuh panutan dalam sebuah kelaurga mungkin akan memilih langkah berat untuk meninggalkan saja suami dan ayah yang malas ibadah.
6. Egois di Ranjang.
Hmm ini terkait masalah ranjang neh, perempuan butuh waktu yang berbeda dengan pria agar mencapai orgasme. Cenderung lebih lama. Berdasarkan publikasi The Journal of Sexual Medicine Volume 17, Issue 4, April 2020, perempuan baru mengalami orgasme setelah bercinta selama 13,46 menit.
Penelitian dilakukan pada 645 wanita yang berusia di kisaran 30 tahun selama 8 minggu. Partisipan penelitian menggunakan stopwatch guna mengukur waktu mencapai orgasme mulai dari awal hubungan seksual.
Sedangkan pria akan mengalami ejakulasi di kisaran 1 menit sampai 10 menit sejak penetrasi. Apabila kurang dari satu menit sudah ‘keluar’ maka tergolong ejakulasi dini.
7. Lemah Syahwat.
Berbeda dengan suami yang suka cepat-cepat saja, suami yang lemah syahwat mengalami disfungsi ereksi, alias titid nya ngak bisa terbang dengan sayap yang lebar dan gagah.
Penis suami tidak dapat ereksi dengan normal sehingga tidak terjadi penetrasi yang bagus. Suami sama sekali tidak berdaya meski sang istri sudah panas membara, memakai kebaya warna merah.
Sebenarnya masih banyak lagi ciri-ciri atau karaktersuami yang dapat dikegorikan tidak punya malu terhadap suami dari sudut pandang tiap orang. Kategorisasi ini hanya pendapat pribadi saya, belum tentu benar sepenuhnya, ya.