Aksi Buang Sampah Sembarangan Kembali Menggemparkan Cianjur
Aksi tak bertanggung jawab kembali terulang di Cianjur, Jawa Barat, saat seorang pria diduga pemudik buang sampah sembarangan ke sungai.
Video kejadian tersebut diunggah ulang oleh mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, yang memperlihatkan seorang pria keluar dari mobil Rush putih dengan plat nomor F 1121 YG.
Dengan tanpa rasa malu, pria tersebut dengan ceroboh melemparkan plastik kresek berisi sampah ke sungai dari pinggir jembatan, memanfaatkan kemacetan lalu lintas.
Reaksi Ridwan Kamil terhadap aksi tersebut tak tanggung-tanggung.
Melalui akun Instagram pribadinya, ia menyindir pelaku dan mengungkap lokasi kejadian yang terjadi di wilayah Cianjur. “Aa chayank, tlg buangin sampah,” tulis Ridwan Kamil dalam keterangan unggahannya.
Tanggapan tersebut dijawab dengan sinis oleh pelaku dengan jawaban “Oke yang, siap,” diikuti dengan emoji.
Keesokan harinya, pelaku aksi tersebut mengunggah status di media sosialnya dengan nada mengeluh tentang banjir dan banyaknya sampah di sungai.
Namun, respon dari warganet justru menggambarkan kemarahan dan kekecewaan terhadap perilaku pelaku yang tak memiliki etika lingkungan.
“Banyak org indonesia masih kayak gini walaupun secara ekonomi udah bagus, tp cara berpikirnya masih2 sangat disayangkan, apalagi masalah kebersihan lingkungan, ini pendidikan dikita masih perlu evaluasi,” tulis salah seorang warganet.
Pedangdut Kristina juga turut memberikan komentar yang menggambarkan kekecewaan terhadap perilaku pelaku, menyatakan bahwa memiliki mobil bagus seharusnya diikuti dengan kesadaran untuk membuang sampah pada tempatnya.
Pendapat warganet juga divergen. Ada yang menegur dengan nada sarkasme, sementara yang lain menuntut pelaku untuk diproses sesuai hukum.
Beberapa warganet bahkan menyarankan sanksi administratif sebesar Rp500 ribu atau Rp5 juta sesuai dengan Perda Kabupaten Cianjur tentang Pengelolaan Sampah.
Namun, tanggapan yang paling menonjol datang dari Bupati Cianjur, Herman Suherman, yang ikut menyebarkan video aksi buang sampah sembarangan tersebut.
Ia menegaskan bahwa tindakan tersebut tidak bisa diikuti dan berpotensi merugikan lingkungan serta masyarakat Cianjur.
Namun, belum ada kejelasan apakah pelaku akan dihukum sesuai aturan yang berlaku.
Di sisi lain, Herman Suherman juga menginstruksikan kepada Dinas Pendidikan setempat untuk menerapkan budaya bersih di sekolah dasar di seluruh Cianjur.
Salah satu langkahnya adalah dengan meniadakan petugas kebersihan di sekolah, sehingga setiap siswa bertanggung jawab atas kebersihan kelas dan lingkungan sekolahnya.
Rencana ini disambut positif oleh sebagian besar warga, namun masih banyak yang mempertanyakan efektivitasnya mengingat masih adanya praktik pembuangan sampah sembarangan yang dilakukan oleh beberapa pihak, termasuk aparat desa.
Sementara itu, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) memprediksi akan ada peningkatan jumlah sampah selama periode mudik 2024.
Mereka menggelar program Mudik Minim Sampah untuk menekan jumlah sampah yang dihasilkan selama mudik lebaran.
Salah satu langkahnya adalah dengan membentuk satuan petugas (satgas) dalam memonitor sampah di berbagai titik strategis seperti terminal bus, bandara, stasiun kereta, pelabuhan, rest area, dan tempat wisata.
Sampah sembarangan bukan hanya masalah estetika, namun juga menimbulkan dampak yang serius terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat.
Oleh karena itu, peran serta semua pihak, baik pemerintah maupun masyarakat, sangat dibutuhkan dalam upaya menjaga kebersihan lingkungan dan mewujudkan budaya peduli lingkungan yang lebih baik di masa depan.