Jalur Utama Cianjur Kembali Normal Pasca Lebaran, Namun Kendaraan Mudik Masih Terlihat
Setelah satu pekan pasca perayaan Lebaran, jalur utama Cianjur kembali mencatat keadaan normal. Namun, kendaraan mudik masih terlihat meskipun dalam jumlah yang terhitung.
Kepolisian Resor (Polres) Cianjur, Jawa Barat, melaporkan bahwa jalur utama Cianjur telah kembali normal setelah satu minggu pasca perayaan Lebaran.
Meskipun demikian, kendaraan dengan ciri khas mudik masih dapat terlihat, meskipun dalam jumlah yang terbatas, bercampur dengan kendaraan warga lokal.
Kasatlantas Polres Cianjur, AKP Anjar Maulana, menyatakan bahwa terdapat antrean kendaraan di titik-titik rawan kemacetan seperti Jalan Raya Bandung-Cianjur, terutama di Pasar Ciranjang dan Pasar Cipanas di jalur Puncak-Cianjur.
“Satu pekan setelah Lebaran, volume kendaraan sudah kembali normal dari semua arah, mulai dari kawasan Puncak hingga Haurwangi dan jalur Gekbrong. Namun, masih terjadi antrean di titik-titik rawan, meskipun tidak sampai memanjang karena kepadatan arus keluar masuk,” ujarnya di Cianjur pada hari Selasa (16/4/2024).
Meskipun arus kendaraan telah kembali normal, pihak kepolisian masih tetap waspada dengan menyiagakan sekitar 50 personel dibantu oleh jajaran Polsek.
Langkah ini diambil untuk mengantisipasi kemungkinan lonjakan arus balik yang tiba-tiba terutama pada akhir pekan karena libur sekolah belum berakhir.
Personel tersebut ditempatkan di sepanjang jalur utama Cianjur, terutama di pertigaan menuju lokasi objek wisata yang diprediksi masih ramai dikunjungi oleh wisatawan dan warga lokal yang melaksanakan acara halal bihalal atau silaturahmi setelah Lebaran.
“Kami juga menyiagakan tim pengurai antrean di sepanjang jalur Puncak-Cianjur dan Jalan Raya Bandung-Cianjur, guna mengantisipasi lonjakan arus pemudik yang pulang ke kota asalnya masing-masing,” tambahnya seperti yang dikutip dari Antara.
Anjar menjelaskan bahwa selama libur panjang hari raya, volume kendaraan yang melintas di jalur utama Cianjur mencapai sekitar 150 ribu kendaraan saat puncak arus mudik dan arus balik. Puncak arus mudik terjadi pada H-2 dan arus balik pada H+4.
“Pada H+4 Lebaran, terjadi antrean panjang yang mencapai 8 kilometer karena diterapkannya sistem satu arah dari Bogor ke Cianjur. Antrean tersebut berhasil terurai setelah kendaraan tidak bergerak selama 9 jam,” jelasnya.
Sementara pada H+5, lanjutnya, terjadi antrean namun tidak sampai menyebabkan kemacetan total setelah diterapkan sistem satu arah dari Cianjur ke Bogor. Arus kendaraan pun kembali normal dan jalur dibuka dari kedua arah.