Penyiar Dan Penyair Asal Cianjur KH Abdullah bin Nuh

CIANJUR – KH Abdullah bin Nuh penyair asal Cianjur yang namanya tidak hanya mencuat dalam bidang keilmuan agama Islam, tapi juga merajut puisi-puisi yang memukau dalam bahasa Arab. Ia, dengan segala kerendahan hati, adalah sosok yang memiliki kedalaman ilmu dan kepiawaian dalam melukis kata-kata yang memesona.

Pondok Pesantren Al-Ghazali, yang merupakan jejak langkahnya di dunia pendidikan, adalah saksi bisu atas karya-karya gemilangnya. Di sana, ribuan bait puisi yang terhimpun dalam Diwan Ibn Nuh mengalir begitu indahnya, menciptakan aliran rasa yang tak terduga bagi para pembaca dan pendengarnya.

Kehidupan awalnya pun telah dipenuhi dengan gemerlap penghargaan. Juara puisi Arab di Mesir pada usia yang begitu muda, seakan menjadi prakata bagi karier gemilang yang akan diukirnya. Kisah perjalanannya dalam dunia sastra Arab tak pernah lepas dari sorotan, memikat hati siapapun yang menyelami keindahannya.

Baca Juga:

Rekomendasi 4 Tempat Nongkrong Di Cipanas Aestetik Pisan!

Tak hanya sekadar memuji keindahan alam, puisi-puisi Kiai Abdullah juga menjadi jembatan antara budaya Sunda dan Arab. Keindahan Tatar Sunda yang digambarkannya dalam bait-bait syair berhasil menarik perhatian para pengagum sastra dari negeri jauh sana.

Namun, tak hanya tentang keindahan alam yang diabadikan dalam puisinya, Kiai Abdullah juga menyuarakan semangat perjuangan. Melalui bait-baitnya, ia membangun panggung bagi kemerdekaan Indonesia, menyuarakannya hingga ke jantung Timur Tengah melalui gelombang radio. Begitu bersemangat, begitu tulus, hingga menjadi semangat bagi generasi yang akan datang.

Baca Juga:

 Mengenal Sastrawan Asal Cianjur Kang Utuy

Ketika menghadapi sosok Kiai Abdullah, kita tak bisa mengabaikan kejeniusannya dalam berbahasa. Sembilan bahasa tak lagi menjadi rahasia baginya, sebuah prestasi yang membingkai kepiawaian dan kecintaannya pada ilmu.

Meski telah berpulang, namun jejaknya takkan pernah pudar. Karya-karya besar yang belum tersentuh, masih menunggu untuk ditemukan. Kehadirannya, baik dalam karya tulis maupun pemikirannya, menjadi cahaya yang terus menerangi jejak sejarah bangsa.

KH Abdullah bin Nuh, seorang ulama, penyair, dan pejuang kemerdekaan asal Cianjur. Beliau bukanlah sekadar nama dalam lembaran sejarah. Ia adalah pencerahan bagi generasi, kilas balik bagi masa lalu, dan inspirasi bagi masa depan.