Lebih dari 2.000 jiwa di Kabupaten Cianjur kini mengalami pemulihan yang signifikan berkat dukungan program Reforma Agraria yang digulirkan oleh Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN).
Desa Gasol, Kecamatan Cugenang, yang sebelumnya dilanda konflik pertanahan dan terdampak gempa bumi, kini menjadi saksi nyata akan perubahan yang menggembirakan.
“Ini sebuah bukti nyata bahwa penataan aset tanah dan penataan akses ekonomi (dalam Reforma Agraria) ini sangat dibutuhkan pasca bencana dan pasca konflik,” ujar Menteri ATR/Kepala BPN, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Pembangunan kembali Desa Gasol, yang hancur akibat gempa Cianjur tahun 2022, kini tengah berlangsung melalui program Reforma Agraria, terutama dalam bentuk Konsolidasi Tanah.
“Tadi sore saya melakukan penyerahan sertipikat kepada warga yang ikut ke dalam program Konsolidasi Tanah pasca bencana,” ujar AHY.
Program ini tidak hanya membangun kembali infrastruktur fisik, tetapi juga memberikan pembaruan dalam kepemilikan tanah masyarakat.
Melalui upaya Konsolidasi Tanah, harga tanah di Desa Gasol telah melonjak signifikan menjadi Rp400.000-500.000 per meter persegi.
“Kita tahu Cianjur ini diterpa bencana yang dahsyat, gempa bumi, hancur, akhirnya kita bangun kembali rumah-rumah warga sekaligus tanah warga tersebut dikonsolidasikan secara komunal, sehingga bisa dibangun akses-akses jalan termasuk drainase, sehingga kehidupan masyarakat bisa meningkat,” terang Menteri AHY.
Sementara itu, di Desa Cipendawa, Kecamatan Pacet, ribuan warga juga menerima manfaat dari program Reforma Agraria melalui Redistribusi Tanah.
Mereka, yang sebelumnya menjadi korban konflik pertanahan dengan perusahaan, kini mendapatkan kesempatan untuk memiliki lahan produktif.
“Tahun 2016, di sini pernah terjadi konflik. Kemudian setelah dilakukan mediasi dan diselesaikan maka dilakukan Redistribusi Tanah terhadap kurang lebih 1.500 warga. Setelah itu kita berharap tanah ini bisa segera produktif,” kata AHY.
Dalam hal ini, kerjasama dengan berbagai BUMN, seperti PLN, menjadi penting dalam memberikan bantuan kepada masyarakat melalui program CSR.
Tidak hanya memberikan dukungan secara infrastruktur dan legalitas, program Reforma Agraria juga memberikan dorongan dalam diversifikasi ekonomi lokal.
Saat mengunjungi Desa Cipendawa, Menteri ATR/Kepala BPN menanam asparagus.
Langkah ini diharapkan dapat memberikan tambahan penghasilan bagi penduduk setempat dalam jangka panjang.
Reforma Agraria merupakan salah satu program strategis Kementerian ATR/BPN untuk menyelesaikan konflik-konflik pertanahan sekaligus menata aset dan membuka akses tanah, sehingga masyarakat bisa menjadi lebih sejahtera.
Dalam kunjungannya ke Cianjur, Menteri AHY dan rombongan akan bermalam di tenda sebelum melanjutkan kegiatan peninjauan lapangan dan penyerahan sertipikat tanah di Kabupaten Bogor.
Dengan upaya yang terus-menerus dalam mengimplementasikan program Reforma Agraria, diharapkan lebih banyak lagi masyarakat yang dapat merasakan manfaatnya, serta konflik pertanahan dapat diatasi dengan cara yang berkelanjutan dan berkeadilan bagi semua pihak.