Mengenal Cianjur dari Berbagai Sudut

Tiga Kecamatan Cianjur Bersatus Darurat Bencana

1

– Pemerintah Kabupaten (Pemkab) memutuskan untuk menetapkan status darurat bencana banjir dan longsor di tiga kecamatan di seluruh wilayah hingga bulan April 2024. Keputusan ini diambil menyusul tingginya curah hujan dan cuaca ekstrem yang melanda area tersebut.

Asep Sukma Wijaya, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) , menjelaskan bahwa status darurat bencana diberlakukan setelah tiga kecamatan, yaitu Ciranjang, Bojongpicung, dan Haurwangi, dilanda banjir dan longsor. Keputusan ini didasarkan pada informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengenai cuaca ekstrem yang diproyeksikan hingga bulan April.

Baca Juga:

 Cianjur Siap Mitigasi Bencana Di Musim Hujan

“Status darurat bencana diberlakukan setelah banjir dan longsor melanda tiga kecamatan tersebut, dan cuaca ekstrem diperkirakan akan berlanjut hingga April mendatang,” ujarnya.

BPBD tidak tinggal diam. Mereka telah menyiagakan seratusan Relawan Tangguh Bencana (Retana) di tiga kecamatan yang menjadi fokus darurat. Langkah ini diambil sebagai upaya untuk menanggapi dengan cepat ketika bencana kembali melanda wilayah tersebut.

Selain itu, BPBD juga mengajak warga untuk aktif memantau tanda-tanda alam yang bisa mengindikasikan potensi bencana. Asep Sukma Wijaya menekankan pentingnya respons cepat, terutama ketika debit air sungai mulai meningkat, sebagai langkah antisipatif untuk mencegah korban jiwa.

“Warga diimbau untuk memperhatikan tanda-tanda alam dan segera mengungsi jika melihat air sungai mulai mengancam pemukiman,” tambahnya.

Baca Juga: 

5 Jenis Generasi Indonesia Dengan Karakteristiknya, Kamu Apa?

Bupati , Herman Suherman, turut memberikan instruksi kepada seluruh aparat desa dan kecamatan. Mereka diminta untuk melakukan pendataan, pelaporan, dan pemetaan ketika terjadi bencana alam. Selain itu, pihak desa diharapkan dapat menyediakan lokasi pengungsian bagi warga saat diperlukan.

“Himbauan kepada warga agar segera melapor jika melihat tanda-tanda bencana atau kerusakan akibat bencana. Kita sudah meminta camat dan kepala desa untuk melakukan pengecekan, terutama di daerah rawan bencana banjir dan longsor,” ujar Herman Suherman.

Upaya pencegahan dan perbaikan infrastruktur juga menjadi perhatian serius Pemkab . Masyarakat diminta untuk turut berperan aktif dalam melaporkan kerusakan seperti jembatan, jalan, dan fasilitas umum lainnya.

“Kami mengimbau agar warga melapor ke aparat dan petugas dari BPBD ketika melihat tanda-tanda bencana atau kerusakan akibat bencana. Kerjasama dan partisipasi semua pihak sangat diharapkan dalam menghadapi situasi ini,” pungkas Herman Suherman.

1 Comment
  1. […] Tiga Kecamatan Cianjur Bersatus Darurat Bencana […]

Leave A Reply

Your email address will not be published.