Perbaikan Ruang Kelas Rusak di Cianjur Akan Dilakukan Bertahap Hingga 2024
Bupati Cianjur, Herman Suherman, mengumumkan rencana perbaikan ruang kelas yang rusak di sekolah tingkat SD dan SMP secara bertahap. Menurut Bupati, Pemerintah Kabupaten Cianjur telah mengalokasikan anggaran khusus untuk perbaikan ruang kelas yang mengalami kerusakan pada tahun 2024.
Keputusan ini diambil setelah Bupati menerima laporan langsung dari kepala sekolah, guru, orang tua siswa, dan aduan melalui media sosial. Dari data yang terhimpun, lebih dari seribu ruang kelas di berbagai sekolah di Cianjur mengalami kerusakan.
Bupati Herman Suherman telah menginstruksikan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) serta dinas terkait untuk melakukan pendataan secara cermat terkait ruang kelas yang rusak. Proses pendataan dilakukan dengan melibatkan pihak-pihak terkait seperti kepala sekolah, guru, dan orang tua siswa.
“Selama satu tahun terakhir, jumlah ruang kelas SD dan SMP yang mengalami kerusakan di Cianjur mencapai lebih dari seribu. Oleh karena itu, perbaikan akan dilakukan bertahap sesuai dengan ketersediaan anggaran. Kami berkomitmen untuk memprioritaskan ruang kelas yang terdampak bencana alam,” ujar Bupati Herman Suherman pada konferensi pers Senin (18/12/2023).
Dalam pengutarannya, Bupati juga menjelaskan bahwa terbatasnya anggaran dari APBD Cianjur mendorong Pemerintah Kabupaten untuk mencari bantuan dari tingkat provinsi maupun pusat. Upaya ini diharapkan dapat mempercepat proses perbaikan ruang kelas yang mengalami kerusakan berat.
“Keterbatasan anggaran dari APBD Cianjur membuat kami mencari bantuan dari pemerintah provinsi dan pusat. Kami berharap dapat memperoleh dukungan sehingga ruang kelas yang rusak berat dapat segera dibangun kembali pada tahun depan, meski harus dilakukan secara bertahap,” tambah Bupati.
Pemerintah Kabupaten Cianjur menegaskan bahwa perbaikan ruang kelas ini adalah upaya nyata dalam meningkatkan kualitas pembelajaran bagi siswa. Langkah ini sekaligus sebagai wujud kepedulian terhadap infrastruktur pendidikan di daerah tersebut. Diharapkan, dengan adanya perbaikan bertahap ini, kenyamanan dan keamanan siswa dalam proses belajar mengajar dapat lebih terjamin.