Pantai Apra, Destinasi Wisata yang Terancam Oleh Sampah Berat

Pantai Apra Desa Saganten Sindangbarang, yang biasanya menjadi destinasi wisata favorit, kini mengalami masalah serius dengan penumpukan sampah yang memenuhi hamparan pantainya. Sebagian besar sampah tersebut terdiri dari pecahan kayu, potongan bambu, kulit kelapa, dan limbah rumah tangga.

Iwan (38), seorang warga yang berdagang di warung sekitar, menyampaikan keprihatinannya terhadap kondisi pantai yang kini terlihat jorok dan dipenuhi sampah.

“Paling banyak kayu keras, bambu, dan sampah lainnya. Ini harus segera diatasi dan jangan dibiarkan,” ungkapnya.

Menurut Iwan, tumpukan sampah kayu dan jenis sampah lainnya merusak pemandangan pantai Apra yang biasanya ramai dikunjungi warga pada akhir pekan. Ia berharap agar pihak terkait segera merespons dan menangani sampah kayu yang berserakan di bibir pantai dengan cepat.

Pantai Apra yang kondisinya semakin memprihatinkan menjadi sorotan masyarakat. Para pengunjung yang datang untuk menikmati keindahan pantai ini terpaksa pulang saat melihat kondisi pantai yang dipenuhi dengan sampah.

“Saya prihatinkan melihat kondisi banyaknya sampah yang berserakan di bibir pantai Apra ini. Terlihat kotor merusak pemandangan pantai dan membuat pengunjung pantai merasa tidak nyaman saat berwisata dipantai ini,” ujar Iwan.

Meski keluhan dan keprihatinan sudah disampaikan, hingga saat ini tumpukan sampah kayu serta sampah lainnya masih berserakan di bibir pantai Apra tanpa adanya upaya pembersihan. Kondisi ini tentu menjadi ancaman serius terhadap reputasi pantai yang selama ini menjadi destinasi wisata unggulan di Cianjur.

Berita ini diharapkan menjadi panggilan bagi pihak terkait, termasuk pemerintah setempat dan organisasi lingkungan, untuk segera mengambil tindakan dan menjaga kebersihan pantai Apra agar tetap menjadi destinasi wisata yang menarik dan lestari bagi masyarakat setempat maupun pengunjung dari luar.