Mengenal Cianjur dari Berbagai Sudut

Nasi Kuning Rp3 Ribu di Cianjur dan Kontribusi Sosial Jusuf Hamka

0

Di Kabupaten , Jawa Barat, ada satu warung nasi kuning yang menarik perhatian, yakni Nasi Kuning Babah Alun.

Uniknya, nasi kuning ini dijual dengan harga yang sangat terjangkau, yaitu Rp3.000 per porsi, lengkap dengan lauk pauknya.

Yang lebih mengejutkan, penjual nasi kuning ini adalah seorang konglomerat terkenal, Jusuf Hamka, yang juga dikenal sebagai pengusaha jalan tol.

Konglomerat yang Berbagi Lewat Nasi Kuning Murah

Setiap akhir pekan, Nasi Kuning Babah Alun menyediakan 500 porsi nasi kuning yang bisa dinikmati oleh warga setempat.

Jusuf Hamka, yang lebih dikenal dengan nama Babah Alun, turut melayani pembeli secara langsung, dan ini membuat banyak orang antusias.

Tak hanya karena harga nasi kuningnya yang murah, namun juga karena mereka bisa berinteraksi langsung dengan sosok terkenal yang selama ini dianggap jauh dari keseharian masyarakat.

Pada hari Minggu, Jusuf Hamka terlihat melayani pembeli di salah satu cabang lapaknya di .

Momen ini menjadi sangat berkesan bagi banyak orang, yang bahkan tak segan-segan mengajak beliau berfoto setelah membeli nasi kuning.

Salah satu pembeli, Riki Samsudin, merasa sangat terbantu dengan adanya program ini, di mana ia bahkan membeli hingga delapan porsi.

Bentuk Nyata Toleransi dan Kepedulian Sosial

Fenomena nasi kuning murah ini tak hanya menjadi sarana untuk menikmati sarapan yang terjangkau, tetapi juga menjadi ajang berbagi yang disambut baik oleh masyarakat .

Jusuf Hamka bekerja sama dengan pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) untuk memproduksi dan mendistribusikan nasi kuning ini.

Hal ini menunjukkan bahwa inisiatif ini tidak hanya memberikan manfaat bagi masyarakat, tetapi juga bagi pelaku usaha lokal.

Jusuf Hamka, yang berlatar belakang keturunan Tionghoa-Indonesia, mengungkapkan bahwa ia hanya berperan sebagai perancang konsep berbagi melalui nasi kuning ini.

Ia menekankan bahwa dana yang digunakan bukan berasal dari anggaran negara, melainkan dari para pengusaha yang memiliki semangat untuk membantu sesama.

Jusuf juga menyoroti tingginya toleransi di kalangan masyarakat , yang terbuka terhadap perbedaan latar belakang.

Dampak Positif yang Meluas

Dalam satu tahun sejak dimulainya program nasi kuning murah ini, dampak positifnya mulai dirasakan secara luas.

Menurut Jusuf Hamka, program ini menciptakan hubungan saling asah, asuh, dan asih di tengah masyarakat.

Selain itu, kegiatan sosial lainnya, seperti pemeriksaan gratis, juga disediakan di lapak Nasi Kuning Babah Alun, yang makin memperkaya kontribusi program ini bagi warga .

Program sosial ini bahkan mendapatkan apresiasi dari Pemerintah Kabupaten Cianjur, yang melihatnya sebagai bentuk nyata dari kontribusi sosial yang berdampak besar bagi masyarakat.

Dengan adanya inisiatif seperti ini, masyarakat tidak hanya mendapatkan sarapan yang terjangkau, tetapi juga akses pada layanan gratis.

Kesimpulan

Nasi Kuning Babah Alun bukan sekadar fenomena murah, tetapi juga simbol dari semangat berbagi dan toleransi yang ditunjukkan oleh Jusuf Hamka.

Dengan harganya yang sangat terjangkau, program ini membantu masyarakat kecil mendapatkan sarapan sehat, sekaligus mempererat hubungan sosial di antara warga.

Jusuf Hamka melalui inisiatif ini berhasil menghadirkan program sosial yang tidak hanya bermanfaat secara ekonomi, tetapi juga membangun solidaritas dan kepedulian antar sesama.

Leave A Reply

Your email address will not be published.