Gugatan Cerai Kimberly Ryder Kepada Edward Akbar
CIANJUR – Kehidupan rumah tangga selebritas Kimberly Rider dan Edward Akbar kini berada di bawah sorotan publik dengan ketegangan yang semakin memuncak, membawa kasus mereka hingga ke pengadilan agama Jakarta Pusat. Meskipun telah dilakukan berbagai upaya mediasi untuk menyelesaikan perselisihan mereka, Kimberly Rider tetap bersikeras untuk bercerai.
Kisah pasangan ini menarik perhatian publik karena mereka dikenal sebagai sosok yang selama ini tampak menjalani kehidupan sederhana dan harmonis. Kimberly dan Edward telah membina rumah tangga selama enam tahun, dan dalam kurun waktu tersebut, mereka dikenal sebagai pasangan yang stabil dan bahagia. Namun, kabar terbaru menunjukkan bahwa ketegangan di antara mereka semakin memanas.
Baca Juga:
Profil Cut Intan Nabila, Selebgram yang Menjadi Korban KDRT Suaminya
Edward Akbar, suami Kimberly Rider, mengungkapkan harapannya yang mendalam agar pernikahan mereka bisa tetap bertahan. Menurut Edward, isu ekonomi bukanlah penyebab utama di balik keinginan Kimberly untuk melakukan gugatan cerai. Ia dengan tegas membantah adanya anggapan bahwa masalah finansial menjadi pemicu utama konflik mereka karena edward sendiri mengaku bawasannya dia selalu banyak job bekerja untuk memenuhi nafkah keluarga . Edward bahkan mengklaim bahwa keretakan hubungan mereka lebih disebabkan oleh tindakan Kimberly sendiri, dan ia menilai bahwa apa yang terjadi saat ini hanyalah drama yang sedang dimainkan oleh istrinya.
Dalam proses perceraian ini, Kimberly Rider mengajukan permintaan nafkah sebesar Rp5 ribu rupiah yang mencakup nafkah iddah dan nafkah anak agar tidak mempersulit jalannya proses gugatan cerai kimberly. Namun, Edward menolak permintaan tersebut dengan alasan bahwa ia masih ingin berjuang untuk mempertahankan rumah tangga mereka. Penolakan Edward menunjukkan betapa seriusnya ia dalam usaha mempertahankan pernikahan mereka meskipun situasinya semakin rumit.
Baca Juga:
Kisah rumah tangga Kimberly dan Edward bukan hanya sekadar masalah pribadi, tetapi juga mencerminkan ketegangan emosional yang mendalam. Di tengah drama publik dan perseteruan yang semakin memanas, keduanya tampak berjuang untuk mencari jalan terbaik, baik untuk diri mereka sendiri maupun untuk anak-anak mereka. Seiring berjalannya waktu, hanya waktu yang akan menentukan bagaimana akhir dari kisah ini dan apa yang akan terjadi pada masa depan mereka.