Mengenal Cianjur dari Berbagai Sudut

Kampung Rawacina, ‘Kampung Mati’ Pasca Gempa Cianjur

0

Kampung Rawacina, yang terletak di Desa Nagrak, Kecamatan , Kabupaten , saat ini menjadi gambaran ‘kampung mati’ pasca gempa yang mengguncang .

Kawasan khususnya di RT 2, RT 3, dan RW 16, telah ditetapkan sebagai zona merah karena berada di titik patahan Sesar Cugenang.

Pemerintah setempat telah memberlakukan larangan keras untuk mendirikan bangunan di zona ini, mengingat tingkat bahaya yang tinggi akibat potensi patahan sesar.

Kondisi ini diperparah oleh dampak langsung gempa bumi yang melanda , yang meratakan sejumlah bangunan di Kampung Rawacina.

Menurut data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa tersebut menyebabkan 29 orang tewas, 185 Kepala Keluarga terdampak, dan 180 rumah rusak di kawasan tersebut.

Hendi Saepul Maladi, Kepala Desa Nagrak, menyampaikan imbauan kepada masyarakat untuk tidak mendirikan bangunan di zona merah tersebut.

“Hasil pemantauan BNPB dan BMKG menunjukkan bahwa Kampung Cina adalah zona merah yang sangat berbahaya untuk didirikan bangunan,” ungkap Hendi dikutip Cianjur Update.

Saat ini, Kampung Rawacina sebagian besar ditinggalkan oleh penduduknya, dan kawasan tersebut hanya digunakan untuk kegiatan pertanian.

“Karena pekerjaan mereka berada di sini, meskipun tidak ada penghuni di rumah-rumah mereka,” kata Hendi

Sebagai respons terhadap situasi ini, warga Kampung ‘mati’ Rawacina telah direlokasi ke Sirnagalih dan Babakan Karet, . Namun, sebagian warga masih menunggu relokasi penuh di Desa Babakankaret.

Situasi ini tetap menjadi fokus perhatian pemerintah setempat, terutama dalam memastikan keamanan dan kesejahteraan warga yang terdampak.

Relokasi penduduk dan larangan mendirikan bangunan di zona merah diharapkan dapat menjadi langkah awal menuju pemulihan dan kestabilan di Kampung Rawacina setelah gempa yang mengguncang wilayah .

Leave A Reply

Your email address will not be published.