Mengenal Cianjur dari Berbagai Sudut

Jejak Sejarah Stasiun Cianjur dan Kehidupan Saat Ini

0

Stasiun , sebuah stasiun kereta api kelas II yang terletak di Sayang, , memiliki jejak sejarah panjang yang menarik. Stasiun ini termasuk dalam Daerah Operasi II Bandung dan merupakan salah satu stasiun dengan kepadatan penumpang terbanyak di jalur –Padalarang.

Jejak Sejarah Stasiun

Stasiun memiliki sejarah yang kaya. Stasiun ini pertama kali dibangun oleh pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1882 dan diresmikan pada 10 Mei 1883 bersamaan dengan pembukaan jalur kereta Sukabumi-. Saat awal berdirinya, stasiun ini memiliki enam jalur, termasuk jalur menuju gudang di seberang stasiun. Namun, seiring berjalannya waktu dan perubahan lalu lintas kereta api, jumlah jalur di stasiun ini berkurang menjadi tiga.

Stasiun , yang dibangun oleh Staatsspoorwegen, kini telah diakui sebagai cagar budaya oleh Unit Pusat Pelestarian dan Desain Arsitektur PT KAI. Keberadaan stasiun ini menjadi bukti sejarah perkeretaapian Indonesia yang patut dilestarikan.

Perkembangan dan Tantangan

Jalur kereta api –Padalarang, meskipun memiliki sejarah yang panjang, saat ini dapat digolongkan sebagai jalur semiaktif. Hanya lori, dresin, dan kereta inspeksi yang dapat melewati jalur ini. Beberapa stasiun di jalur ini pernah diaktifkan kembali untuk menghadiri kedatangan kereta api Kian Santang pada tahun 2014. Namun, permasalahan teknis prasarana mengakibatkan rencana perjalanan reguler untuk kereta tersebut dibatalkan pada tahun 2015.

Direktorat Jenderal Perkeretaapian kemudian memutuskan untuk memperbaiki jalur kereta api lintas Cianjur–Padalarang. Perbaikan meliputi penggantian bantalan besi dengan bantalan beton dan penggantian batang rel yang lebih kokoh. Hal ini bertujuan untuk memungkinkan lintasan oleh lokomotif besar dan berat. Pada tahap pertama, ruas Cianjur–Ciranjang telah diperbaiki, dan uji coba jalur tersebut dilaksanakan pada Juli 2019.

Selain sejarahnya yang kaya, Stasiun Cianjur juga memiliki keunikan lain, yaitu tradisi diputarnya tiga lagu daerah, yakni “Manuk Dadali,” “Karatagan Pahlawan,” dan “Ayun Ayun Ambing” setiap kedatangan dan keberangkatan kereta. Tradisi ini menjadi bagian penting dari identitas stasiun ini dan memperkaya pengalaman penumpang.

Layanan Kereta Api

Stasiun Cianjur pernah melayani kereta api Cianjuran dengan rute Padalarang–Cianjur, namun pengoperasiannya dihentikan pada 2013 karena ketiadaan kontrak PSO antara PT KAI dan Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan Republik Indonesia. Stasiun ini sempat vakum hingga peluncuran kereta api Siliwangi pada 8 Februari 2014 lintas Sukabumi–Cianjur.

Pada 21 September 2020, Kereta Siliwangi memulai pelayanan jurusan baru, yaitu jurusan Sukabumi – Cianjur dan Cipatat Kabupaten Bandung Barat. Hal ini merupakan langkah positif dalam membangkitkan kehidupan kereta api di wilayah tersebut.

Stasiun Cianjur, dengan sejarahnya yang panjang dan beragam, terus berjuang untuk tetap relevan dalam era transportasi modern. Sebagai saksi bisu perjalanan kereta api di Indonesia, stasiun ini terus memancarkan pesonanya kepada pengunjung dan penumpang yang datang, menjadikan Stasiun Cianjur sebagai salah satu tempat bersejarah yang patut dijelajahi.

Leave A Reply

Your email address will not be published.