Mengenal Cianjur dari Berbagai Sudut

Ini Alasan Sate Maranggi Cianjur Wajib Dinikmati Bersama Nasi Uduk

0

Sate Maranggi adalah salah satu kuliner khas Jawa Barat yang terkenal, terutama di daerah Purwakarta dan .

ini menjadi salah satu hidangan ikonik di kedua daerah tersebut, dengan cita rasa yang khas dan unik.

Meski terlihat sederhana, ada berbagai perbedaan menarik antara Sate Maranggi dari dan Purwakarta yang membuatnya semakin menarik untuk dinikmati.

Di Purwakarta, Sate Maranggi umumnya disajikan dengan nasi putih, menghadirkan harmoni antara sate yang gurih dan nasi yang netral.

Sementara itu, di , Sate Maranggi dihidangkan bersama ketan bakar atau nasi uduk yang lebih mirip nasi kuning.

Kombinasi ini menciptakan pengalaman kuliner yang berbeda dan sangat khas.

Tradisi menyajikan sate maranggi dengan ketan atau nasi uduk di memiliki kaitan erat dengan sejarah pertanian daerah tersebut.

dikenal sebagai salah satu daerah penghasil beras di Indonesia, dan sejarahnya sebagai lumbung padi Jawa Barat menjelaskan mengapa beragam olahan nasi seperti ketan bakar, nasi uduk, dan nasi timbel berkembang pesat di daerah ini.

BACA JUGA: Nikmati Sensasi Kuliner di Ayam Pong Cianjur, Tempat Makan Unik yang Wajib Dikunjungi

Luki Muharam, seorang sejarawan dari , menyebut bahwa kebiasaan menyajikan sate maranggi dengan ketan bakar dan nasi uduk kemungkinan besar dipengaruhi oleh melimpahnya produksi padi, termasuk beras ketan, di wilayah tersebut.

Hal ini menunjukkan bagaimana budaya kuliner lokal berkembang mengikuti sumber daya alam setempat.

Selain disajikan dengan ketan dan nasi uduk, keunikan lain dari Sate Maranggi terletak pada sambal oncom yang disertakan sebagai pelengkap.

Sambal oncom memberikan sentuhan rasa pedas yang khas dan berbeda dari sate maranggi di daerah lain.

Di Kota Santri, terdapat beberapa tempat makan yang terkenal dengan sajian Sate Maranggi, salah satunya adalah Sate Maranggi Sari Asih yang berlokasi di Jalan Raya Pacet, Cipendawa.

Tempat makan ini sudah lama dikenal sebagai salah satu destinasi kuliner legendaris di Kabupaten Cianjur.

Selain itu, ada pula Sate Maranggi Ma Nunung yang berlokasi di Jalan K. H. Ashari, Solokpandan, yang telah berdiri sejak tahun 1981.

Di Purwakarta sendiri, tempat yang dianggap sebagai asal usul Sate Maranggi, juga terdapat berbagai variasi sate yang terkenal, salah satunya adalah Maranggi Bojong.

Berbeda dengan sate maranggi lainnya, Maranggi Bojong disajikan dengan ketan bakar dan sambal oncom, menambah keragaman rasa yang ditawarkan kuliner khas daerah ini.

Kesimpulannya, perbedaan dalam cara penyajian Sate Maranggi antara Cianjur dan Purwakarta mencerminkan kekayaan tradisi dan bahan baku lokal yang dimiliki kedua daerah.

Di Kota Santri, penggunaan ketan bakar dan nasi uduk sebagai pelengkap sate maranggi menjadi salah satu cara untuk merayakan melimpahnya hasil panen padi lokal, yang menjadikan hidangan ini semakin istimewa di hati masyarakat.

Leave A Reply

Your email address will not be published.