Gunung Gede Pangrango Ditutup Sementara, Pemulihan Ekosistem Jadi Prioritas
Gunung Gede Pangrango, destinasi pendakian paling populer di Jawa Barat, akan ditutup sementara mulai 31 Desember 2023 hingga 31 Maret 2024. Keputusan ini diumumkan oleh Kepala Balai Besar Gunung Gede Pangrango, Sapto Aji Prabowo S.Hut. MSi, yang menyatakan bahwa penutupan bertujuan untuk memperhatikan kondisi cuaca ekstrem dan melaksanakan program pemulihan ekosistem di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango.
“Kami ingin memberikan waktu bagi alam untuk pulih dari dampak aktivitas pendakian. Penutupan sementara ini sejalan dengan upaya kami untuk melestarikan keanekaragaman hayati dan ekosistem yang ada di kawasan ini,” ungkap Sapto Aji Prabowo.
Meski demikian, pendaki yang berencana mendaki pada tanggal 29-30 Desember 2023 masih bisa melakukan pemesanan online. Proses pembayaran harus diselesaikan sebelum tanggal 28 Desember 2023, karena akan dilakukan penutupan administrasi.
Gunung Gede Pangrango, yang terletak di wilayah Kabupaten Cianjur dan Sukabumi, menjadi daya tarik utama para pendaki dari seluruh penjuru Nusantara. Dengan ketinggian mencapai 2.958 mdpl, gunung ini terletak dalam Taman Nasional Gede Pangrango, salah satu dari lima taman nasional pertama diumumkan di Indonesia pada tahun 1980.
Gunung Gede, sebagai gunung berapi kerucut, memiliki suhu rata-rata 18 °C di siang hari dan mencapai 5 °C di malam hari di puncaknya. Curah hujan tahunan mencapai 3.600 mm, menciptakan kondisi lingkungan yang mendukung keberagaman hayati.
Meskipun Gunung Gede Pangrango telah menjadi destinasi favorit para pendaki, dengan ditutup sementara ini diharapkan dapat memberikan ruang bagi alam untuk pulih dan memastikan keberlanjutan keindahan dan kelestarian alam kawasan ini.
Para pengelola juga mengajak para pendaki untuk memahami dan mendukung langkah-langkah konservasi yang diambil untuk menjaga keberlanjutan Gunung Gede Pangrango sebagai tujuan wisata alam yang unik dan menakjubkan.