Bupati Cianjur Lantik 61 Pejabat, Fokus pada Peningkatan Kinerja Pemerintah
Bupati Cianjur H Herman Suherman secara resmi melantik 61 pejabat pimpinan tinggi pratama dan pejabat administrator dalam sebuah upacara di ruang Garuda Pendopo Cianjur pada Jum’at (26/1/2024). Pelantikan ini melibatkan berbagai eselon, termasuk pejabat eselon II, III, dan IV.
Dalam acara tersebut, Bupati Herman Suherman mengumumkan pengisian kekosongan beberapa posisi kunci di lingkungan Pemerintah Kabupaten Cianjur. Salah satunya adalah pelantikan Ruhli Solehudin sebagai Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga, serta dr. Yusman Faisal sebagai Kepala Dinas Kesehatan.
Pergeseran posisi juga terjadi di eselon II, di mana Asep Suparman, sebelumnya menjabat Staf Ahli Bidang Hukum Politik dan Pemerintahan, bertukar posisi dengan Ahmad Daniel yang kini menjabat Kepala Dinas Parawisata dan Kebudayaan.
Selain itu, 39 pejabat eselon III dan IV juga dilantik dalam acara tersebut. Lebih lanjut, Bupati Herman Suherman melakukan rotasi terhadap empat Kepala Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD) Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas), empat Kepala Sekolah Menengah Pertama (SMP), serta sepuluh Kepala Sekolah Dasar (SD).
Bupati Herman Suherman mengungkapkan bahwa mutasi dan rotasi ini merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan kinerja Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Pemerintah Kabupaten Cianjur. Dalam pernyataannya, beliau menekankan bahwa perubahan ini adalah langkah biasa yang diambil untuk menyesuaikan dengan kebutuhan organisasi dan menghadapi tantangan yang ada.
“Saya berharap para pejabat yang dilantik ini langsung bekerja cepat, bersikap inovatif, antisipatif, kreatif, dan proaktif dalam melaksanakan tugas. Saya yakin, berdasarkan pengalaman dan profesionalisme yang dimiliki, maka semua tantangan yang ada akan dapat diselesaikan dengan sebaik-baiknya,” ujar Bupati Herman Suherman.
Dengan pelantikan ini, diharapkan kinerja Pemerintah Kabupaten Cianjur dapat terus meningkat dan sesuai dengan harapan masyarakat. Pergeseran ini juga dianggap sebagai langkah strategis untuk menjawab kebutuhan organisasi dan memastikan bahwa OPD dapat beradaptasi secara efektif dengan dinamika perubahan.