Batik Dahlia Cianjur : Original Karya Penyandang Difabel
Batik telah ditetapkan UNESCO sebagai warisan budaya Indonesia. Batik tidak hanya dari Pekalongan, Jogja maupun Solo, ternyata di Kabupaten Cianjur mempunyai Batik khas, yang dibina melalui UMKM dibawah pendampingan Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia atau IPEMI.
Selain melestarikan budaya lokal dengan Batik genturan khas Cianjur-nya, para pengrajin maupun pekerja Rumah Produksi Dahlia Batik Genturan merupakan penyandang difabel.
Kreativitas yang dimiliki seseorang dalam melakukan sebuah inovasi, memang akan semakin berharga jika hak kekayaan intelektualnya diakui oleh masyarakat luas.
Tak jarang buah dari kreativitas tersebut mampu membawa pengaruh positif terhadap lingkungan sekitarnya. Bahkan, bisa mendongkrak perekonomian masyarakat.
Eliana telah merintis usahnya sejak 11 tahun silam. Kini, buah dari kerja kerasnya mampu turut mempromosikan ciri khas budaya Cianjur.
Menariknya, berkat ketekunannya produknya pun kini telah diakui hingga diperkenalkan di sejumlah daerah, bahkan hingga ke negara lain.
“Rumah Produksi Dahlia Batik Genturan berdiri sejak tahun 2010, alhamdulillah kini sudah mempunyai 15-30 karyawan,” kata Eliana saat dijumpai di workshopnya di Jalan Raya Cianjur-Sukabumi, Kampung Cijoho, Kecamatan Warungkondang, Cianjur.
Menurut dia, ada beberapa motif batik yang diproduksi diantaranya Genturan, Ayam Pelung, Gunung Padang, Badak Putih dan Beras Pandan Wangi.
Selain produksinya diperkenalkan ke daerah dan propinsi seluruh Indonesia. Pihaknya pernah mengikuti event ke luar Negeri seperti Singapura,Thailand dan Turki.
Negara yang berlangganan membeli Batik Dahlia Genturan diantaranya Jepang dan Belanda.
“Alhamdulillah juga Rumah Produksi Dahlia Batik Genturan kini sudah mengantongi sertifikat hak cipta dari Kementerian Koperasi dan Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) melalui Dinas Koperasi Usaha Kecil, Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Cianjur sejak September 2015 lalu,” ujarnya.
Tak hanya itu, Rumah Produksi Dahlia Batik Genturan masuk nominasi pada ajang penganugerahan Koperasi Simpan Pinjam Award 2015 yang bertempat di Gedung Smesco, DKI Jakarta. Itu artinya, karyanya cukup diakui di Indonesia.