Mengenal Cianjur dari Berbagai Sudut

Angklung Cianjur, Alat Musik Tradisional yang Memesona Dunia

0

Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan budaya dan tradisi, memiliki banyak harta karun budaya yang tersembunyi. Salah satunya adalah Angklung, alat musik tradisional khas , Jawa Barat. Angklung adalah alat musik yang unik, terbuat dari pipa-pipa bambu berbagai ukuran yang diatur dalam bingkai bambu, diikat dengan tali rotan. Cara memainkannya pun tak kalah unik, yaitu dengan menggoyangkan atau mengetuk bingkai bambu, menghasilkan nada atau akor tertentu.

Angklung memiliki sejarah yang kaya dan berasal dari tanah Sunda, Jawa Barat, terutama di daerah . sendiri merupakan kabupaten terluas ketiga di Pulau Jawa, dan memiliki budaya yang beragam. Salah satu kekayaan budaya yang dimiliki oleh adalah seni musik Angklung. Angklung menjadi salah satu pilar dalam mengangkat kualitas seni budaya di daerah ini.

Salah satu hal yang menjadikan Angklung begitu istimewa adalah penggunaan bambu hitam atau bambu aur sebagai bahan utama. Bambu hitam memiliki kualitas suara yang lebih baik dibandingkan dengan bambu biasa. Namun, keistimewaan ini tak berhenti pada aspek musikal semata. Bambu hitam juga memiliki nilai spiritual yang tinggi bagi masyarakat Sunda. Bambu ini dianggap sebagai bagian dari tubuh Nyai Sri Pohaci, dewi kesuburan yang dipuja oleh masyarakat Sunda.

Menurut legenda, Nyai Sri Pohaci berasal dari telur yang berasal dari air mata Dewa Naga Anta, yang hidup di dunia atas bersama para dewa. Ketika Nyai Sri Pohaci meninggal, Dewa Guru meminta agar tubuhnya dikubur di dunia tengah, tempat tinggal manusia. Dari kuburannya tumbuhlah berbagai jenis tanaman yang sangat bermanfaat bagi masyarakat Sunda, seperti padi, kelapa, enau, dan bambu hitam.

Angklung bukan hanya alat musik, tetapi juga mengandung sejumlah nilai-nilai luhur. Ini adalah alat musik yang mengajarkan kecintaan terhadap alam, terutama bambu, yang dianggap sebagai sumber kehidupan bagi masyarakat Sunda. Selain itu, Angklung juga mengajarkan tentang kerjasama dan saling menghormati antara pemain. Untuk memainkan Angklung, diperlukan koordinasi dan harmoni antara nada-nada yang dihasilkan oleh setiap Angklung.

Selain nilai-nilai sosial, Angklung juga mengajarkan disiplin, tanggung jawab, konsentrasi, pengembangan imajinasi dan ingatan, serta rasa seni dan musikal. Ini adalah alat musik yang tidak hanya menghibur, tetapi juga mendidik generasi muda Indonesia.

Sejak November 2010, Angklung diakui oleh UNESCO sebagai warisan budaya dunia. Penetapan ini menyusul wayang, keris, dan batik yang juga telah mendapatkan pengakuan serupa sebagai warisan budaya dunia dari Indonesia.

Angklung adalah sebuah permata budaya yang perlu dilestarikan dan dikembangkan agar tetap hidup dan relevan dengan zaman. Ini bukan hanya tentang memainkan alat musik, tetapi juga tentang melestarikan sejarah, budaya, dan nilai-nilai yang melekat dalam setiap getar bambu yang merdu. Angklung Cianjur adalah warisan yang mempesona dunia dan mengingatkan kita akan pentingnya menjaga dan merawat warisan budaya kita, agar generasi mendatang dapat terus menikmatinya.

Leave A Reply

Your email address will not be published.