Mengenal Cianjur dari Berbagai Sudut

Alat Berat Disiagakan di Titik Rawan Longsor Cianjur Selatan

0

Menghadapi lonjakan bencana alam yang melibatkan banjir, longsor, dan pohon tumbang, Pemerintah Kabupaten mengambil langkah proaktif dengan menempatkan alat berat di beberapa titik rawan longsor, terutama di wilayah selatan. Tindakan ini diambil sebagai respons cepat terhadap bencana alam yang semakin sering terjadi, menyebabkan penutupan jalan utama penghubung antar kecamatan.

Bupati , Herman Suherman, menjelaskan situasi kritis yang terjadi beberapa hari terakhir di sebagian besar wilayah . “Banjir, longsor, dan pohon tumbang menghantam wilayah selatan akibat tingginya curah hujan,” ungkapnya.

Untuk mengatasi masalah ini, Herman Suherman meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk berkoordinasi dengan dinas terkait guna menyiagakan alat berat di titik rawan longsor wilayah selatan, khususnya di Kecamatan Sukanagara. Hal ini bertujuan agar alat berat dapat segera digunakan saat terjadi bencana, memungkinkan penanganan cepat dan efektif.

Setiap musim hujan di wilayah selatan , bencana alam longsor seringkali terjadi, menutup sebagian besar landasan jalan. Dampaknya, aktivitas warga terutama sektor perekonomian terhambat karena akses jalan terputus sementara.

Bupati menyatakan, “Kami tidak berharap terjadinya bencana, namun kita tidak tahu kapan akan terjadi. Oleh karena itu, alat berat sudah disiagakan guna melakukan proses evakuasi material longsor dengan cepat, dan aktivitas terutama perekonomian tetap berjalan.”

Beberapa alat berat yang sudah disiagakan meliputi backhoe, dump truck, dan jenis alat berat lainnya. Ini menjadi bagian dari upaya pencegahan dan penanganan cepat yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten .

Kepala Pelaksana BPBD , Asep Sukma Wijaya, menjelaskan bahwa pihaknya telah menyiagakan 100 orang relawan di setiap kecamatan guna mengantisipasi dan menangani cepat bencana yang terjadi. “Belasan kepala keluarga mengungsi karena rumahnya rusak tertimpa longsor dalam satu pekan terakhir,” tambahnya.

Petugas dan relawan diminta untuk melaporkan situasi dan kondisi setiap harinya, terutama saat hujan turun lebat dengan intensitas lebih dari lima jam seperti beberapa hari terakhir. Koordinasi juga dilakukan dengan aparat setempat, termasuk TNI/Polri, untuk melakukan langkah antisipasi dan evakuasi warga ketika tanda-tanda bencana mulai muncul.

Asep menegaskan bahwa kerjasama dengan Dinas PUPR Provinsi Jabar dan Kementerian PUPR Pusat dilakukan untuk penempatan alat berat. “Koordinasi ini penting agar ketika terjadi bencana alam yang menutup landasan jalan, dapat segera diatasi dan akses dapat pulih secepatnya,” ungkapnya.

Leave A Reply

Your email address will not be published.