Kementerian ATR/BPN dan Rumah Amal Salman Buat Terobosan Untuk Pemulihan Gempa Cianjur
Dua tahun setelah gempa berkekuatan 5,6 Magnitudo mengguncang Cianjur, terutama Desa Gasol, Kecamatan Cugenang, upaya pemulihan terus dilakukan.
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) bekerja sama dengan Rumah Amal Salman telah mencapai terobosan signifikan dalam memulihkan kawasan yang terdampak.
Fokus utama dari upaya ini adalah konsolidasi tanah, yang melibatkan restrukturisasi penguasaan, pemilikan, penggunaan, dan pemanfaatan tanah sesuai dengan rencana tata ruang kampung.
Proses pemulihan ini tidaklah mudah. Manager Program, Abdul Aziz, menyebutkan bahwa tantangan besar dihadapi dalam memperoleh persetujuan masyarakat, khususnya terkait penghibahan sebagian lahan untuk kepentingan umum.
Namun, melalui pendekatan yang berkelanjutan dan komunikasi terbuka, hambatan tersebut berhasil diatasi. Sekarang, hasil kerja keras tersebut mulai terlihat nyata.
Salah satu bukti keberhasilan adalah perbaikan infrastruktur. Akses jalan yang semula sempit kini telah menjadi lebih luas dan teratur.
Gang-gang di kampung diperbaiki, drainase disusun dengan baik, dan fasilitas umum dibangun untuk kepentingan warga.
Bahkan, menjelang bulan Ramadan, Rumah Amal Salman bersama mitra telah memulai renovasi masjid utama dengan desain estetik yang juga tahan gempa, memberikan kenyamanan lebih bagi masyarakat dalam beribadah.
Langkah selanjutnya adalah penyerahan sertifikat tanah baru kepada masyarakat.
Hal ini bertujuan untuk memberikan kepastian hukum terkait kepemilikan tanah mereka, serta memastikan keberlanjutan pemulihan pasca bencana di kampung tersebut.
Rumah Amal Salman, sebuah lembaga zakat dengan program unik, telah memberikan kontribusi penting dalam upaya pemulihan pasca bencana.
Sebelumnya, mereka juga telah berperan dalam penanganan pasca gempa di Lumajang, Jawa Timur.
Kolaborasi antara Rumah Amal Salman, ATR/BPN Cianjur, pemerintah daerah, dan masyarakat menjadi contoh bagi daerah lain dalam menghadapi tantangan pemulihan pasca bencana dengan pendekatan holistik dan berkelanjutan.
“Program kebencanaan bukan hanya tanggung jawab pemerintah. Ketika kita bisa menginisiasi dan menjembatani, bahkan dari lembaga zakat, kita masih bisa melakukan sesuatu untuk membantu masyarakat,” ujar Abdul Aziz, Manager Program Rumah Amal Salman.
Kolaborasi ini memberikan harapan baru bagi daerah-daerah yang terdampak gempa Cianjur untuk pulih dan bangkit lebih baik dari sebelumnya. Semoga upaya ini menjadi contoh inspiratif bagi upaya pemulihan pasca bencana di seluruh Indonesia.
Dengan terobosan yang berhasil dicapai, Cianjur dan desa-desa sekitarnya dapat melangkah maju dengan lebih mantap, menjadikan pengalaman ini sebagai pendorong untuk membangun masyarakat yang lebih tangguh dan berdaya adaptasi tinggi terhadap ancaman bencana di masa depan.