Mengenal Cianjur dari Berbagai Sudut

Mading Pojok Karya, Membangkitkan Kreasi Literasi di MAN 1 Cianjur

0

Sebuah inisiatif menarik telah muncul di MAN 1 , , yang menggugah kembali semangat berkarya dan literasi di kalangan siswa.

Ekstrakurikuler Karya Ilmiah dan Jurnalistik (KIJ) MAN 1 telah merintis sebuah proyek yang disebut sebagai “Pojok Karya” atau lebih dikenal dengan sebutan Mading Pojok Karya.

Dilansir cianjurupdate.com, langkah ini menghadirkan kembali nostalgia akan kepopuleran mading atau majalah dinding pada era tahun 90-an, namun dengan sentuhan yang lebih kontemporer.

Pada Februari 2024, Mading Pojok Karya mulai beroperasi dengan tujuan utama untuk meningkatkan literasi dan semangat berkarya di tengah gempuran informasi dari media sosial.

Inisiatif ini merupakan bagian dari upaya KIJ MAN 1 untuk memperkaya pengalaman siswa dalam bidang sastra, jurnalistik, dan karya seni lainnya.

Sebelumnya, KIJ MAN 1 telah menghadirkan Majalah ISMA baik dalam bentuk fisik maupun online. Namun, selama lebih dari setahun, majalah tersebut vakum tidak terbit.

Munculnya Mading Pojok Karya menjadi penyembuh kerinduan siswa akan karya-karya kreatif yang sebelumnya terwakili dalam Majalah ISMA cetak.

Pembina Ekstrakurikuler KIJ MAN 1 , Dandhy Idham Cholid, menyatakan bahwa Mading Pojok Karya adalah hasil dari program kerja baru pengurus ekstrakurikuler periode 2023-2024.

Ini sekaligus menjadi respons terhadap kebutuhan siswa untuk memiliki wadah ekspresi kreatif di sekolah.

Menurut Dandhy, meskipun antusiasme siswa masih terlihat minim pada tahap awal, namun Mading Pojok Karya menjadi panggung bagi mereka untuk mengekspresikan diri melalui tulisan, karya seni, dan berbagai kontribusi lainnya.

“Dengan adanya mading dan majalah, mereka terdorong untuk mengembangkan keterampilan literasi mereka, yang saat ini memang masih minim di kalangan siswa,” ujar Dandhy.

Mading ini direncanakan akan diperbarui setiap bulan atau dua bulan sekali. Namun, tantangan utama yang dihadapi adalah biaya operasional.

Meskipun begitu, Dandhy optimis bahwa hal ini dapat diatasi dengan dukungan dan kerjasama dari berbagai pihak.

Ilma Syakira, Ketua KIJ MAN 1 , menegaskan pentingnya Mading Pojok Karya sebagai sarana untuk memperkaya literasi siswa.

Dengan empat bagian utama, yakni quotes, confess, karya, sejarah, dan berita, mading ini menjadi wadah inklusif bagi seluruh warga MAN 1 untuk berkontribusi.

“Mading ini tidak hanya untuk anggota KIJ, tetapi untuk seluruh warga MAN 1 Cianjur. Literasi siswa memang masih perlu ditingkatkan, dan mading ini menjadi alternatif yang menarik,” ungkap Ilma.

Harapannya, Mading Pojok Karya dapat terus berkembang dan menjadi perhatian utama sekolah dengan menyediakan dukungan finansial yang memadai. Ilma meyakini bahwa manfaat positif dari mading ini akan dirasakan oleh seluruh komunitas sekolah.

Mading Pojok Karya tidak hanya sekadar dinding yang dihiasi dengan karya-karya siswa, tetapi juga merupakan cermin dari semangat berkarya dan berbagi pengetahuan yang hidup di MAN 1 Cianjur.

Dalam era digital ini, langkah seperti ini membawa harapan akan keberlanjutan literasi dan kreativitas di kalangan generasi muda.

Leave A Reply

Your email address will not be published.