Mengenal Cianjur dari Berbagai Sudut

Ponpes Salaf 12 Fan Hibbatussadiyyah Jadi Pusat Kaligrafi Terkemuka di Cianjur

0

Kaligrafi karya para santri di Kabupaten menguatkan daerah ini sebagai Kota Santri dengan segudang prestasi.

Sebutan Kota Santri juga tak lepas dari keberadaan lebih dari 1.600 pondok pesantren (Ponpes) yang tersebar di wilayah tersebut, menjadi tempat bagi ribuan santri dalam menimba ilmu agama serta berbagai bidang keilmuan lainnya.

Salah satu Ponpes yang menonjol di antara yang lain adalah Ponpes Salaf 12 Fan Hibbatussadiyyah, yang terletak di Kampung Tegal Dekeut, Desa Nagrak, Kecamatan .

Berdiri sejak tahun 2009 di bawah pimpinan Kiai Cepi Hibbatullah, ponpes ini tidak hanya mengutamakan pendalaman ilmu agama, tetapi juga menonjolkan pembelajaran seni kaligrafi Arab sebagai salah satu program unggulannya.

Ponpes Salaf 12 Fan Hibbatussadiyyah memiliki pendekatan yang khas dalam pembelajaran kaligrafi Arab.

Kiai Cepi menekankan bahwa kaligrafi bukanlah sekadar alternatif, melainkan bagian integral dari keilmuan 12 Fan yang diajarkan di ponpes tersebut.

Berbagai bidang keilmuan yang dipelajari oleh santri, seperti Sorf, Bayan Maani, Nahwu, dan lain-lain, turut didukung oleh pembelajaran kaligrafi.

Para santri yang ingin mendalami ilmu kaligrafi Arab di Ponpes Salaf 12 Fan Hibbatussadiyyah diwajibkan mengikuti pembelajaran selama 40 hari.

Dalam kurun waktu tersebut, mereka diajarkan tidak hanya teknik-teknik dasar kaligrafi, tetapi juga nilai-nilai estetika dan spiritual yang terkandung dalam seni tersebut.

Ponpes ini tidak hanya menjadi tempat bagi pembelajaran kaligrafi Arab yang berkualitas, tetapi juga meraih prestasi yang gemilang di tingkat .

Pada tahun 2023, Ponpes Salaf 12 Fan Hibbatussadiyyah meraih juara pertama Ponpes Kaligrafi terfavorit tingkat .

Karya-karya kaligrafi yang dihasilkan oleh para santri ponpes ini telah mendapat pengakuan dari berbagai pihak, termasuk Mantan Gubernur Ridwan Kamil, Calon Wakil Presiden 2024 Muhaimin Iskandar, dan tokoh-tokoh penting di Nahdlatul Ulama (NU).

Bahkan, beberapa karya kaligrafi telah berhasil dipasarkan ke luar negeri, seperti Malaysia dan Arab Saudi.

Meski telah meraih prestasi gemilang, Kiai Cepi mengakui bahwa masih ada tantangan yang dihadapi, terutama dalam meningkatkan apresiasi dan dukungan terhadap seni kaligrafi.

Ia berharap agar pemerintah dan masyarakat lebih memperhatikan serta memberikan dukungan yang lebih besar terhadap pengembangan seni kaligrafi, sehingga potensi santri-santri di dalam bidang ini dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi yang lebih besar bagi dunia kaligrafi.

Ponpes Salaf 12 Fan Hibbatussadiyyah di Kampung Tegal Dekeut, Desa Nagrak, Kecamatan , telah membuktikan bahwa pembelajaran agama dan keilmuan dapat dipadukan dengan seni, menghasilkan prestasi yang gemilang serta mencetak generasi yang berpotensi menjadi peradaban kaligrafi dunia.

Dengan berbagai prestasi dan kontribusinya, Ponpes Salaf 12 Fan Hibbatussadiyyah semakin menegaskan posisinya sebagai pusat pembelajaran kaligrafi terkemuka di , memberikan dampak positif yang luas bagi masyarakat dan dunia seni kaligrafi.

Leave A Reply

Your email address will not be published.