Mengenal Platonic Relationship ‘Erat Tanpa Hasrat’
Bahkan Plato percaya jika cinta platonis dapat mendekatkan manusia pada cita-cita ketuhanan.
CIANJUR – Kita di sini tidak bisa hidup sendiri, seruan bahwa “Manusia adalah makhluk sosial” yang dikemukaan Aristoteles. Meski untuk sebagian orang, hal ini justru sangat membosankan dan melelahkan, namun itulah adanya harus ditekankan bahwa kami semua adalah Zoon Politicon.
Hubungan antara manusia dengan manusia lain menjadi hal yang sangat diperlukan. Istilah Platonic relationship merujuk pada hubungan yang pertama kali dimiliki oleh kita, jauh sebelum kita memulai hubungan romantis dengan seseorang.
Lebih tepatnya, platonic relationship adalah sebuah hubungan yang terjadi antara dua orang. Konotasi yang hampir sama dengan hubungan biasanya. Hanya saja, ada sebuah perbedaan, karena relationship yang lazim diketahui kebanyakan orang pasti perkara keterlibatan hasrat atau pun syarat.
Baca Juga:
Hubungan platonis merupakan hubungan yang lebih sehat karena melibatkan hubungan murni, tanpa syarat, dan tidak menggaungkan sebuah nafsu.
Seperti namanya, hubungan ini kerap dibahas oleh Plato sang filsuf di Zaman Yunani, yang menyatakan bahwa ada hubungan cinta yang tidak melulu melibatkan sebuah hasrat. Hubungan antara dua orang yang erat tetapi tidak memiliki hubungan seksual.
Bahkan Plato percaya jika cinta platonis dapat mendekatkan manusia pada cita-cita ketuhanan.
Dilansir dari Psychcentral bahwa keintiman selain fisik dalam hubungan platonik bisa berupa: Emosional, intelektual, rohani maupun pengalaman.
Berikut Ciri-cirinya:
1. Tidak ada keinginan untuk memiliki sesuatu yang lebih.
2. Membebaskan masing-masing untuk bisa menjalin hubungan baru dengan orang lain.
3. Jujur dan bersikap apa adanya.
4. Tidak khawatir akan kehilangan satu sama lain.
5. Tidak ada tuntutan ini dan itu.
Ada pun jenis-jenis hubungan platonis:
1. Bromance
Istilah yang digunakan untuk menggambarkan hubungan yang dekat yang dimiliki oleh dua atau lebih laki-laki. Hubungan yang serta merta menjalin persahabatan. Karena biasanya, laki-laki cenderung awet dalam menjalin pertemanan.
2. Womance
Ini menyangkut hubungan atau ikatan antara dua wanita yang memiliki sahabat. Walaupun laki-laki cenderung lebih awet dalam menjalin hubungan pertemanan. Terlepas dari hal itu, perempuan juga mampu dalam berteman baik dengan sesama jenisnya bahkan bisa sampai tua.
3. Work Spouse
Ini adalah jenis hubungan terakhir yang masuk ke dalam kategori antara rekan kerja dengan rekan kerja lain. Keterikatan komunikasi karena tuntutan pekerjaan membangun hubungan platonic secara tidak langsung.
Dalam kesimpulannya, hubungan platonis memainkan peran penting dalam kehidupan manusia sebagai bentuk keterikatan yang murni dan mendalam antara individu tanpa keterlibatan hasrat atau syarat-syarat tertentu
Melalui pemahaman yang lebih dalam tentang ciri-ciri dan jenis-jenis hubungan platonis, kita dapat memperkaya dan memperkuat interaksi sosial kita, membangun ikatan yang berkelanjutan dan bermakna di dalam masyarakat serta lingkungan kerja.
[…] Mengenal Platonic Relationship ‘Erat Tanpa Hasrat' […]