Tanah Longsor di Bogor Tewaskan Warga Cianjur dan Sukabumi
Peristiwa tragis kembali mengguncang Kelurahan Muarasari, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor pada Minggu (18/2/2024). Sebuah tanah longsor menelan korban jiwa, dengan dua orang dari Cianjur dan Sukabumi menjadi korban meninggal dunia di Bogor.
Kejadian itu menimpa 24 pekerja yang tengah melakukan perbaikan pada tembok penahan tanah (TPT). Enang Samsudin (41), satu-satunya selamat dari kejadian mengerikan tersebut, mengungkapkan detik-detik ketakutan yang melanda para pekerja.
“Ada 24 pekerja dari Cianjur dan Sukabumi yang terlibat dalam proyek ini. Saat longsor terjadi, hanya empat orang yang berada di aliran Sungai Cibalok,” ujar Enang kepada TribunnewsBogor.com.
Menurut keterangan Enang, kejadian itu berawal dari longsoran perlahan yang terjadi pada tebing. “Awalnya, air cukup kecil. Namun, ketika longsor menutupi daerah tersebut, air menjadi besar. Saya langsung berlari ke bawah, sementara sebagian lainnya menuju arah atas. Sayangnya, saya menjadi orang terakhir yang tertimbun,” tambahnya.
Proses pencarian korban pun dilakukan dengan sigap oleh petugas gabungan. Salah satu korban, Randi Bragi dari Sukabumi, ditemukan mengapung di aliran Sungai Cibalok. Sementara korban lainnya, Uus Rustandi, ditemukan setelah pencarian intensif selama enam jam.
“Orang Cianjur yang tertimbun adalah saudara saya. Sementara saya baru bekerja selama tiga hari, korban dari Sukabumi sudah bekerja selama 12 hari,” ungkap Enang dengan nada sedih.
Dia juga menduga bahwa longsor di Bogor ini terjadi karena kondisi tanah yang sangat labil.
“Pada saat kejadian, sedang ada pengiriman material ke lokasi. Mungkin karena getaran yang ditimbulkan oleh proses tersebut, tanah menjadi tidak stabil dan menyebabkan longsor,” paparnya.
Peristiwa ini mengingatkan akan pentingnya kehati-hatian dalam setiap aktivitas yang melibatkan risiko tanah longsor. Semoga tragedi ini menjadi pembelajaran bagi semua pihak untuk lebih memperhatikan faktor keamanan dalam setiap proyek pembangunan yang dilakukan.