Candi Tridharma di Utara Cianjur, Pesona Sejarah dan Kontroversinya
Di Cianjur, tepatnya di Desa Ciputri, Kecamatan Pacet, berdiri sebuah bangunan bernama Candi Tridharma.
Meskipun bukan candi peninggalan kerajaan, keberadaannya telah menarik perhatian, terutama karena kisah pembangunannya yang belum selesai dan berbagai cerita yang menyelimutinya.
Asal Mula dan Sejarah Candi Tridharma
Candi Tridharma dibangun sekitar tahun 1990-an, namun tidak banyak yang diketahui mengenai alasan pembangunannya.
Dibangun pada era modern dan bukan sebagai peninggalan kerajaan, candi ini masih menyisakan banyak misteri terkait tujuan maupun latar belakang pembangunannya.
Berdasarkan informasi dari masyarakat sekitar, proses pembangunan candi ini dihentikan sebelum benar-benar selesai, dan kabarnya tidak mendapatkan izin resmi dari pemerintah setempat.
Akibatnya, hanya sekitar 80% bangunan yang rampung, dengan beberapa bagian yang tidak dilanjutkan.
Daya Tarik Lokasi dan Arsitektur
Meskipun terbengkalai, Candi Tridharma tetap menarik perhatian dengan desain arsitektur yang terinspirasi oleh gaya candi tradisional.
Bangunan ini berdiri kokoh di tengah lahan hortikultura yang subur, dikelilingi oleh hamparan hijau dan pemandangan Gunung Gede yang memukau.
Panorama alam ini memberikan daya tarik tersendiri, menjadikan candi sebagai latar foto yang unik dan menyajikan pemandangan menenangkan bagi mereka yang berkunjung.
Posisi Candi Tridharma yang berada di dataran tinggi menjadikannya terlihat menonjol di tengah lanskap alam sekitarnya.
Keunikan ini menambah nilai estetika dan eksotisme, terutama bagi mereka yang menyukai suasana pegunungan.
Para pengunjung yang datang sering kali terpesona dengan keindahan alam sekitar yang berbaur dengan arsitektur candi.
BACA JUGA: Wisata Outbound Danau Lido: Petualangan Seru di Tengah Alam
Kontroversi dan Pandangan Masyarakat
Candi Tridharma juga memunculkan kontroversi di tengah masyarakat.
Informasi yang beredar menyebutkan bahwa pembangunan candi ini tidak mendapatkan persetujuan penuh dari masyarakat sekitar.
Bahkan, kabarnya, ada sebagian warga yang kurang setuju dengan pendirian candi di lokasi tersebut.
Meskipun begitu, bangunan ini tetap berdiri dan mulai dianggap sebagai bagian dari identitas lokal yang tidak terpisahkan.
Terlepas dari kontroversi tersebut, candi ini menjadi daya tarik bagi sebagian kalangan yang tertarik dengan bangunan bersejarah atau sekadar ingin mengetahui cerita di balik pendiriannya.
Meski tidak memiliki latar belakang sejarah kerajaan, Candi Tridharma memberikan nuansa berbeda dengan keunikan konstruksi dan cerita yang membayangi proses pembangunannya.
Akses dan Biaya Kunjungan
Untuk mengunjungi Candi Tridharma, pengunjung tidak perlu membayar tiket masuk karena kawasan ini bukan objek wisata resmi.
Namun, bagi yang membawa kendaraan roda dua, biasanya akan dikenakan biaya parkir sekitar Rp5.000.
Dengan akses yang terbilang mudah dan biaya yang sangat terjangkau, tempat ini menjadi pilihan menarik bagi masyarakat yang ingin menikmati pemandangan alam sekitar tanpa biaya besar.
Secara keseluruhan, Candi Tridharma di utara Cianjur menawarkan daya tarik dan sejarah yang unik.
Bangunan ini menjadi bagian dari lanskap Cianjur dengan berbagai kisah dan kontroversi di baliknya, menambah kekayaan cerita budaya lokal di wilayah ini.
Keberadaan Candi Tridharma tidak hanya menjadi saksi sejarah lokal, tetapi juga menjadi bagian dari warisan budaya yang menarik untuk dijelajahi.