3 Makanan Khas yang Diabadikan Sebagai Ikon Kuliner di Kabupaten Cianjur
Cianjur memiliki banyak makanan khas yang ternyata beberapa di antaranya bahkan diabadikan sebagai tugu ikon kuliner yang menjadi simbol kebanggaan daerah.
Berikut ini adalah tiga makanan khas Cianjur yang telah diabadikan sebagai tugu ikon kuliner oleh pemerintah daerah.
1. Padi Pandan Wangi dan Tugu Pandan Wangi
Padi Pandan Wangi merupakan salah satu varietas padi khas Cianjur yang dikenal dengan aroma wangi pandan yang memikat.
Beras ini pertama kali dikenal pada tahun 1973 dan hanya bisa tumbuh dengan baik di beberapa wilayah di Cianjur, terutama di daerah pegunungan.
Dengan usia tanam sekitar 150-165 hari dan tinggi tanaman mencapai 150-170 cm, Padi Pandan Wangi membutuhkan iklim yang khusus agar dapat tumbuh optimal.
Pemerintah Kabupaten Cianjur menghargai pentingnya varietas ini dengan mendirikan Tugu Pandan Wangi pada tahun 2017 di pertigaan Rancagoong, Kecamatan Cilaku.
Tugu ini menjadi simbol kebanggaan atas keunikan Padi Pandan Wangi sebagai salah satu warisan lokal Cianjur.
BACA JUGA: Berikut 5 Oleh-Oleh Kuliner Khas Cianjur Yang Harus Dicoba
2. Tauco dan Tugu Tauco
Kabupaten Cianjur juga dikenal sebagai “Kota Tauco,” sebuah julukan yang didapat karena Cianjur adalah penghasil tauco, bumbu masakan khas yang terbuat dari fermentasi kacang kedelai.
Diketahui, Tauco Cianjur pertama kali diproduksi pada tahun 1889 dengan merek Tauco Cap Meong yang dimiliki oleh Ny. Tasma. Tauco ini bahkan telah dikenal hingga ke berbagai daerah di Indonesia dan mancanegara.
Tugu Tauco dibangun di persimpangan Jalan Dr Muwardi dan Jalan Hos Cokroaminoto, Kecamatan Cianjur, sebagai penghormatan terhadap warisan kuliner ini.
Selain itu, Tauco telah menjadi bagian integral dari identitas Cianjur, dan tugu ini menandai pentingnya peran tauco dalam sejarah dan budaya kuliner daerah tersebut.
3. Bubur Ayam dan Tugu Bubur Ayam Cianjur
Bubur Ayam adalah salah satu kuliner yang sangat digemari di Indonesia, terutama sebagai menu sarapan.
Di Cianjur, Bubur Ayam memiliki ciri khas tersendiri: teksturnya kental tanpa kuah, tetapi tetap gurih berkat bumbu kaldu ayam yang khas, berwarna kuning cerah.
Untuk menghormati kuliner ini, Pemerintah Kabupaten Cianjur mendirikan Tugu Bubur Ayam di Kecamatan Pacet, tepat setelah melewati Kecamatan Cipanas jika Anda datang dari arah Jakarta.
Tugu ini menjadi simbol yang memperlihatkan kelezatan Bubur Ayam Cianjur, yang telah menjadi bagian penting dari identitas kuliner Cianjur.
Monumen-monumen ini tidak hanya menjadi daya tarik wisata tetapi juga lambang kebanggaan atas kekayaan kuliner Cianjur. Mereka mengingatkan kita bahwa di balik setiap hidangan, ada sejarah dan budaya yang patut dijaga dan dihargai.