4 Tokoh Bersejarah Dan Kebudayaan Di Cianjur
CIANJUR – Cianjur, sebuah daerah yang kaya akan budaya dan bersejarah, telah melahirkan sejumlah tokoh yang mengukir prestasi dan pengabdian yang tak terlupakan dalam sejarah Indonesia. Dari perjuangan melawan penjajah hingga dedikasi dalam pendidikan,
Inilah beberapa sosok luar biasa tokoh Bersejarah di Cianjur
-
Pepet Johar
Di tengah hiruk-pikuk perkembangan zaman, tetap ada sosok yang teguh memelihara kekayaan budaya Cianjur. Pepet Johar, seorang ahli seni mamaos Cianjuran, dengan penuh semangat dan dedikasi, terus menghidupkan dan mengelola Sanggar Seni Gentra Gending Wiharma Sari. Lebih dari itu, sebagai cendekiawan budaya, beliau juga mengasuh pondok padepokan Pancaniti yang terletak di Jl Pangeran Hidayatullah, Joglo Cianjur.
Menilik akar keberadaannya, Pepet Johar adalah keturunan langsung dari Dalem R.A.A Prawiradiredja II, mewarisi jejak leluhur yang tak ternilai harganya. Berbicara dengan Pepet Johar tentang karuhun orang Cianjur, kita bisa merasakan kedalaman pemahaman yang dimilikinya. Tidak hanya sekadar menyebutkan nama-nama, beliau mampu mengurai dan merangkai makna yang terkandung dalam filosofi ngaos, mamaos, dan maenpo.
Baca Juga:
2. KH.R.Abdullah bin Nuh
Lahir pada 30 Juni 1905 di Cianjur dan berpulang pada 26 Oktober 1987 d Bogor, KH.R.Abdullah bin Nuh adalah simbol kebijaksanaan dan kecintaan pada kemerdekaan. Selain perjuangannya dalam merebut kemerdekaan Indonesia, beliau juga memegang peran penting sebagai ulama, sastrawan, dan pendidik. Pendidikan agama Islam yang mendalam sejak kecil memberikan fondasi kuat dalam menjalankan peran-perannya yang beragam.
Tidak hanya itu, sebagai pendiri pesantren Al Ghozali di Bogor, KH.R.Abdullah bin Nuh mewariskan ilmu dan kebaikan kepada banyak generasi. Kehadirannya melampaui batas waktu, menjadi cahaya bagi perjuangan dan pendidikan di tengah gelapnya masa penjajahan.
3. Raden Alit Prawatasari
Dari Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, muncul nama besar Raden Alit Prawatasari, seorang pejuang ulung yang mengangkat senjata melawan penjajahan Kompeni VOC. Lahir di tengah semangat juang pada tahun 1703-1707, dia menolak setoran paksa belerang dan hasil pertanian di bawah perintah Kompeni yang tak adil.
Raden Alit Prawatasari memimpin perlawanan dengan bergerilya, menjunjung tinggi semangat kesetaraan dan keadilan. Berani menghadapi VOC, dia berhasil menghimpun pasukan yang luar biasa mengingat keterbatasan jumlah penduduk saat itu. Taktik adu domba yang diterapkan oleh VOC tidak menyurutkan semangatnya, dan namanya tetap dikenang sebagai simbol perlawanan dan keberanian.
Baca Juga:
4. Ibu Siti Djenab
Dari Kabupaten Cianjur juga muncul inspirasi dalam bentuk seorang tokoh pendidikan perempuan, Raden Siti DJenab Djatradidjaja atau yang lebih akrab disapa Ibu Jenab. Lahir pada tahun 1890 dan berpulang pada tanggal 28 Februari 1950, beliau telah melintasi batas-batas tradisi sebagai seorang perempuan ningrat untuk menghadirkan pendidikan gratis bagi kaum perempuan.
Di masa penjajahan Belanda, Ibu Jenab tak gentar melangkah ke setiap rumah untuk mendampingi belajar, mendorong kemandirian perempuan, dan menerangi jalan menuju pendidikan. Dedikasinya pada pendidikan telah menjadikannya sebagai sosok pejuang dan pencerah di Kabupaten Cianjur.
Dengan semangat juang yang tak kenal lelah, tokoh – tokoh bersejarah dari Cianjur ini telah memberikan kontribusi berharga bagi perjalanan sejarah dan perkembangan bangsa. Nama-nama mereka akan tetap hidup dalam ingatan dan penghargaan kita sebagai bagian tak terpisahkan dari warisan kebanggaan Indonesia.
[…] 4 Tokoh Bersejarah Dan Kebudayaan Di Cianjur […]